Nakita.id - Setelah melahirkan, apa yang dirasaka Moms? Rasa bahagia, tentu saja. Sebab, setelah sembilan bulan mengandung, akhirnya diberi suka cita dengan kelahiran bayi kecil. Entah melalui proses normal atau sesar.
Tapi tahukah Moms, perempuan tak hanya mengalami perubahan tubuh selama kehamilan, tetapi usai melahirkan pun, setiap ibu akan mengalami perubahan fisik, baik yang kentara maupun tidak.
Baca juga: Ternyata, Menyusui Juga Bermanfaat untuk Meningkatkan Insting Seorang Ibu
Setidaknya ada delapan perubahan yang tercatat. Apa saja perubahan itu? Berikut penjelasannya;
1. Payudara membesar. Dalam waktu sekitar tiga hari setelah melahirkan, kelenjar payudara penuh dengan susu. Demikian kata Dr. Allison Hill, penulis dari Your Pregnancy, Your Way. Menurutnya, payudara akan bertambah 1 atau 2 ukuran lebih besar.
Sedangkan pendapat yang kurang lebih sama datang dari Dr. Jennifer Browning, Direktur Medis Care for Women OB / GYN, Kingwood, Texas.
"Jika seorang perempuan yang sedang menyusui mengalami kenaikan berat badan selama kehamilan, ukuran (payudara) ini sering kembali normal."
2. Wajah kembali bersih. Bila Moms mengalami kemerahan atau timbulnya jerawat di wajah ketika hamil, hal ini sebagian besar disebabkan oleh hormon ekstra.
Untungnya, kondisi kulit akan mulai membaik seiring dengan sistem kerja hormon yang kembali normal.
Jika Moms menggunakan masker wajah selama kehamilan akibat masalah pigmentasi gelap pada wajah seperti bintik-bintik kecil pada pipi dan dahi, setelah melahirkan kondisi ini akan memudar perlahan.
"Mungkin diperlukan waktu hingga dua belas bulan, namun perubahan warna akan hilang seluruhnya, selama si ibu melindungi kulit dengan tabir surya SPF 30 atau lebih tinggi saat berada di luar rumah.," kata Dr. Renee Allen, seorang OB / GYN di Snellville, Georgia.
3. Ukuran kaki bertambah. Jika Moms memiliki kaki mungil, apabila selama kehamilan ukuran kaki bertambah besar jangan kaget, ya.
"Seiring bertambahnya usia, kaki kita menjadi lebih datar dan bisa bertambah besar," kata Browning
Faktor pada kehamilan, saat tubuh kita menahan lebih banyak air, kemungkinan kaki akan bertambah ukuran.
"Ada perubahan hormonal dan cairan utama selama periode postpartum, dan tambahan darah serta cairan yang mendukung kehamilan," catat Allen.
4. Pusar tak lagi bodong. Perut hamil yang sedang berkembang mungkin membawa perubahan besar pada bagian pusar.
"Bagi banyak ibu hamil, umbilikus 'muncul' karena tekanan rahim di belakangnya," kata Hill
Setelah melahirkan, saat rahim menyusut, pusar juga akan masuk lagi. Dalam kebanyakan kasus, perubahan ini memakan waktu sekitar enam minggu.
5. BAB Lancar.
Saat hamil, Moms sering sembelit? "Hormon kehamilan dapat memperlambat sistem pencernaan, seperti juga obat nyeri yang diberikan kepada banyak ibu baru selama dan setelah melahirkan," kata Allen.
Namun setelah melahirkan, sembelit cenderung hilang. Nah, untuk semakin memudahkan BAB, ia merekomendasikan untuk minum banyak air, makanan berserat tinggi seperti buah dan sayuran serta minum obat pelunak tinja.
Baca juga: 4 Pantangan untuk Ibu Menyusui Ini Hanyalah Mitos Belaka
6. Rambut rontok. Setelah melahirkan, Moms mungkin sadar bahwa rambut menjadi rontok parah. Hal ini terjadi akibat lonjakan estrogen.
"Karena rambut di kepala kita tumbuh dalam siklus 90 hari, rambut rontok ini (disebut 'postpartum effluvium') terjadi tiga bulan setelah melahirkan," kata Allen.
Jika Moms menyusui, bila kadar estrogen sangat rendah, kondisi ini bisa berlangsung lebih lama lagi. Setelah selesai menyusui, rambut akan tumbuh lebat kembali.
7. Mengompol Ketika tertawa atau bersin. Tertawa atau bersin terlalu keras akan membuat Moms lebih mudah mengompol. Postpartum, otot dasar panggul telah melemah, menyebabkan kita mengeluarkan air kencing.
"Saya memberi tahu pasien bahwa gejala ini dapat bertahan enam bulan atau lebih setelah melahirkan," catat Hill. Untuk membantu meringankan ketidaknyamanan ini, ia merekomendasikan latihan kegel setiap hari untuk membantu menguatkan otot internal.
8. Perut kembung
Salah satu efek samping persalinan adalah mengeluarkan banyak gas, terutama beberapa bulan pertama setelah melahirkan.
"Selama persalinan per vaginam, perempuan akan meregangkan jaringan perineum dan terkadang bahkan bisa berakhir dengan air mata kecil ke otot sfingter anus yang dapat menyebabkan inkontinensia anal," jelas Hill
Baca juga: Lakukan Ini Untuk Mencegah Perut Kembung Saat Hamil
Mengatasi kebocoran urin, rutinlah melakukan latihan dasar panggul. Perhatikan juga pola makan, karena beberapa makanan kaya serat dapat memperburuk kondisi ini.
Sebelum mengurangi atau membatasi makanan tertentu, tanyakan kepada dokter lebih dulu. (*)
Wapres Gibran Minta Sistem PPDB Zonasi Dihapuskan, Mendikdasmen Beri Jawaban 'Bulan Februari'
Source | : | Parent Society |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR