Bahkan lebih parah, mereka sampai tak mau lagi berkunjung ke rumah Nia dan Ale.
“Nah, keponakanku juga takut dia nangis dan enggak mau datang lagi,” beber Nia.
Tangis Nia tersebut padahal hanyalah karena kaget akibat kebiasaan atau budaya Ari yang berbicara dengan intonasi tinggi dan mata melotot.
“Kalau aku kan di rumah enggak ada orang yang bicara keras, Jawa Barat halus kita juga 3 orang perempuan dan 1 saja laki-laki, papa juga udah enggak ada,” cerita Nia.
Namun hal itu lambat laun bisa disesuaikan, perbedaan budaya yang ada jadi keindahan tersendiri buat mereka saat ini.
Ale sudah mulai mengecilkan volume suara hingga seluruh keluarga Nia termasuk keponakannya tak lagi canggung berinteraksi.
Nia malah sekarang jadi lebih keras berbicara.
(Artikel ini sudah tayang di Nova.id dengan judul: Sempat Tertekan, Nia Zulkarnaen Curhat: Awal-Awal Nikah dengan Ari Sihasale Nangis Terus)
Source | : | Nova.ID |
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR