“Tapi kalau semua kemudian aman, dari pengalaman kalau clef-tnya itu hanya di bibir, itu bisa kita berikan minum dari breastfeeding.”
Bila kondisi bibir sumbingnya besar dan bilateral, kemudian segera dipasang NAM sampai batas tertentu tanpa disertai dengan sindrom apa pun, maka bayi dapat menyusui dengan menggunakan dot khusus.
Baca juga : Penyebab Bibir Sumbing Pada Bayi dan Pencegahannya
“Jadi kita selalu melihat aspek, apakah mengisapnya yang kurang, ada botol khusus yang bisa diperah atau bisa dengan alat-alat. Ada beberapa jenis pilihan. Jadi artinya bahwa pemenuhan kebutuhan nutrisi itu sangat penting. Karena kalau nutrisnya tidak terpenuhi nanti proses operasinya juga akan terhambat.”
Pada kasus bibir sumbing, dokter akan mengevaluasi secara objektif untuk menetapkan apakah pasien aman untuk makan per oral.
Apapun caranya, nantinya akan selalu diusahakan agar pasien bayi bisa makan per oral atau non per oral.
“Untuk membedakan apakah bayi penderita sumbing membutuhkan makan per oral (mulut) atau non per oral (selang) adalah apabila tidak bisa makan per oral kita lihat banyak lendir yang ada di tenggorok masuk ke paru-paru,” tutur dr. Elvie Zulka, SpTHT (K).
Dengan adanya lendir masuk ke paru-paru akan menimbulkan yang namanya silent aspiration dan akhirnya anak juga tidak tumbuh optimal. Jadi untuk melaksanakan proses operasi dan persiapan lain-lainnya akan semakin lama. (*)
Source | : | dr. Prasetyanugraheni Kreshanti. SpBP-RE (K),dr. Elvie Zulka. SpTHT (K) |
Penulis | : | Avrizella Quenda |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR