Nakita.id - Penyakit katarak bisa dialami oleh siapa saja, tak hanya pada lansia dan orang dewasa namun juga anak-anak.
Akan tetapi, sering kali penyakit mata ini dianggap enteng bagi sebagian orang.
Padahal jika tak segera mendapat penanganan tepat, katarak bisa mengakibatkan gangguan penglihatan hingga kebutaan.
Katarak adalah kekeruhan yang terjadi pada lensa mata manusia yang diakibatkan proses degenerasi (aging process) atau proses penuaan.
Menurut dr. Rien Widyasari, Sp.M, Dokter Mata di KMN Eye Care, angka kebutaan paling tinggi di Indonesia hampir 60 persen disebabkan oleh katarak.
Baca Juga: Tak Bisa Sembarangan, Hal Ini Harus Diperhatikan Sebelum dan Sesudah Operasi Katarak
Penderita katarak, umumnya akan mengeluh penglihatan buram atau berkabut.
"Asal kata dari katarak itu berasal dari bahasa Yunani, yang mengandung arti yaitu air terjun atau waterfall. Kenapa disebut demikian? Karena pada pasien-pasien yang menderita katarak biasanya keluhannya adalah penglihatannya berkabut seperti melihat dibalik air terjun. Terlihat tetapi berkabut atau ketutupan asap biasanya bilangnya seperti itu," kata dr. Rien saat acara seminar "Katarak Bisa Mengancam Anak, Bagaimana Mengatasi Katarak dan Mencegahnya", dalam rangka menyambut ulang tahun KMN Eye Care ke-XV, Kamis (28/11/2019) di Swiss Bellin Hotel, Jakarta.
Biasanya, katarak akan berkembang secara perlahan hingga membuat penglihatan menjadi semakin buram.
Namun tak seperti penyakit pada umumnya, orang yang terkena katarak bahkan tak merasakan sakit pada mata mereka.
"Katarak ini gejala utamanya biasanya hanya buram, tetapi perlahan semakin lama semakin buram dan makin buram. Jadi kadang-kadang orang tidak ngeh seperti itu, sampai terakhir kok kaya buram gitu ya. Biasanya tidak ada rasa sakit, tidak ada merah, tidak berair kemudian buramnya pun itu menetap," ungkap dr. Rien.
Baca Juga: Anak Asri Welas Kena Katarak, Ketahui Penyebab dan Gejala Katarak Anak
Tak hanya karena faktor usia, dr. Rien mengatakan banyak hal yang menjadi penyebab seseorang menderita katarak.
"Penyebab lain yang paling sering adalah trauma, tapi jumlahnya agak sedikit ya. Trauma mata misalnya, pernah kena pukul, atau misalnya kecelakaan, nah itu dia akan mengubah metabolisme lensa sehingga terjadi katarak lebih cepat. Sekarang lumayan cukup banyak juga kasus-kasus pasien usia muda sudah katarak, biasanya juga karena ada faktor penyakit lain seperti diabetes atau penyakit gula. Di mana kadar gula yang tidak terkontrol itu akan menyebabkan kekeruhan lensa itu akan terjadi lebih cepat," ujarnya.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Penulis | : | Poetri Hanzani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR