Selain itu, penggunaan obat steroid dalam jangka panjang juga bisa menyebabkan katarak lho Moms.
"Kemudian ada juga beberapa efek samping obat, tetes mata maupun obat yang diminum yang lebih bisa mempercepat terjadinya katarak, contohnya adalah obat-obat yang mengandung steroid, jadi itu kumulatifnya efek sampingnya bisa berakibat terjadinya katarak. Kemudian minus tinggi, orang-orang diatas minus 6, biasanya akan lebih cepat terjadi katarak," paparnya.
Sementara katarak yang terjadi pada bayi bisa disebabkan karena kelainan kongenital atau cacat bawaan dari lahir.
"Kongenital atau bawaan dari lahir, ada bayi yang baru lahir terus ada katarak. Biasanya saat hamil ibunya menderita sakit, jadi pada saat pembentukan lensa dia terinfeksi, contohnya misalnya pada kasus terserang Rubella atau campak pada ibu," tambah dr. Rien.
Baca Juga: Katarak Jadi Faktor Utama Kebutaan, Kenali Gejalanya dan Cegah Dengan Cara Ini
Selain Rubella, Moms yang menderita toksoplasma saat hamil juga berisiko menyebabkan bayi terkena katarak.
Oleh karena itu, penting bagi Moms mengetahui gejala dan ciri-ciri katarak pada bayi sejak dini sehingga Si Kecil bisa mendapatkan penanganan tepat.
"Kalau pada saat lahir sudah terjadi katarak, biasanya kita akan lihat cirinya adalah matanya kaya mata kucing berkilat. Kalau memang nanti katarak, biasanya kita akan berusaha secepat mungkin untuk diangkat karena kan anak itu penglihatan adalah belajar, di bawah 2 bulan itu kita sebenarnya sudah harus diangkat," katanya.
Jika bayi atau anak dalam kondisi baik dan berat badannya cukup, maka ia bisa segera dioperasi.
"Tapi kita harus lihat kondisi anak juga, misalnya beratnya cukup enggak untuk kita operasi dan anak terutama harus segera mungkin sih selama dia sudah oke kondisi fisiknya kita angkat," papar dr. Rien.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Penulis | : | Poetri Hanzani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR