Nakita.id - Bau yang begitu tajam saat mengganti popok bayi mungkin sudah jadi pemandangan sehari-hari, tapi tenang saja karena Moms tidak sendiri.
Meski begitu, pastinya Mom bertanya-tanya, beberapa ibu sering bertanya-tanya, ’Mengapa kotoran bayi begitu bau?’
Ketahuilah Moms, feses bayi yang mengeluarkan bau tak sedap setidaknya tidak akan berlangsung selama beberapa bulan pertama kehidupan bayi. Kotoran bayi yang berbau, ada kaitannya dengan makanan yang diberikan pada bayi.
Secara umum, bayi yang berusia 6 bulan dan diberi ASI eksklusif memiliki kotoran yang memiliki warna dan konsistensi yang berbeda dibandingkan bayi yang diberi susu formula.
Hal ini karena susu formula lebih sulit dicerna oleh bayi. Namun, begitu bayi memulai makanan padat, bau kotoran mereka akan menjadi lebih kuat dan lebih variatif.
Bau kotoran bayi juga dipengaruhi oleh faktor penting lainnya, antara lain dari ibunya. Saat bayi lahir, mereka terkena ratusan varietas bakteri alami di jalan lahir.
Baca juga : Pup Bayi Berwarna Hijau, Normalkah?
Selain itu, bakteri yang sifatnya menguntungkan dari sistem pencernaan ibu hadir dalam ASI dan diteruskan ke bayinya saat menyusui. Bakteri kemudian diteruskan ke bayi, di mana bakteri ini tinggal di sistem pencernaan.
Bakteri ini akan tetap bersama bayinya seumur hidup. Terlebih lagi, bakteri khusus ini secara langsung memengaruhi pencernaan bayi.
Yang ditakutkan, operasi sesar dan pemberian susu formula dapat mengganggu penerimaan bakteri pencernaan "baik" pada bayi.
Karena bayi yang dilahirkan secara sesar tidak dilahirkan melalui saluran vagina, sehingga mereka tidak mendapat paparan bakteri induk.
Satu studi menemukan, bayi yang dilahirkan sesar memiliki lebih sedikit jenis bakteri yang bermanfaat.
Baca juga : Melatih Anak Mengenali Dorongan untuk Pup
Bayi yang diberi susu formula, juga memiliki paparan bakteri yang lebih sedikit, dan menunjukkan jumlah Clostridium difficile (bakteri yang berhubungan dengan alergi).
Salah satu pengecualian pada temuan persalinan sesar ialah bayi yang lahir melalui operasi sesar darurat. Bayi-bayi ini memiliki bakteri yang lebih tinggi daripada yang lahir secara vaginal, karena alasan yang belum dipahami dengan baik.
Sudah dikemukakan bahwa kelahiran normal dimulai sebelum pelaksanaan operasi sesar, sehingga bayi-bayi tersebut masih terkena bakteri menguntungkan.
Bakteri bermanfaat ini, yang dirancang untuk membuat pencernaan lebih efisien, ternyata membuat pup jadi bau.
Bobo Fun Fair dan Jelajah Kuliner Bintang Jadi Ajang Nostalgia di Uptown Mall BSBCity Semarang
Source | : | Kompas.com,WebMD,baby center |
Penulis | : | Avrizella Quenda |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR