Nakita.id - Iklim tropis di Indonesia nyatanya telah meningkatkan risiko sebagai tempat berkembang biaknya nyamuk penyebab demam berdarah.
Selain bisa berdampak serius pada kasus orang normal pada umumnya, demam berdarah juga memiliki dampak negatif bagi perempuan yang tengah hamil.
Seperti yang disebutkan sebelumnya, demam berdarah adalah salah satu virus demam yang ditularkan oleh nyamuk.
Gejalanya dimulai dengan demam tinggi, nyeri pada persendian dan tungkai dan juga sakit kepala. Selain itu, penderita demam berdarah juga memiliki ruam ringan dan berdarah melalui hidung dan gusi.
Demam berdarah menyebabkan penekanan dan inaktivasi trombosit. Trombosit adalah komponen vital darah dan penting untuk pembekuan.
Dengan tidak adanya trombosit yang layak, tubuh mulai berdarah secara spontan dan dapat menyebabkan demam yang parah atau yang disebut Demam Berdarah Dengue (DBD).
Namun, kondisi yang parah ini bisa dicegah dan dihindari dengan adanya diagnosis dini. Konon, segala bentuk demam berdarah bisa berbahaya jika terjadi saat hamil, dan berikut alasannya.
Baca juga : Bahayakah Demam Saat Hamil
Virus dengue, seperti virus lainnya, bentuknya sangat kecil. Saking kecilnya, virus ini bisa melewati plasenta dan bisa masuk ke bayi.
Jadi jika demam berdarah terjadi selama kehamilan, hal itu tidak hanya memengaruhi kondisi kesehatan ibu, tapi juga memengaruhi janin yang sedang tumbuh.
Jika ini terjadi, kemungkinan risiko terjadinya kelahiran mati masih tinggi. Jika bayi cukup beruntung, kemungkinan ia akan lahir prematur atau dengan berat lahir rendah.
Sayangnya, tidak ada pengobatan untuk demam berdarah. Untungnya, penyakit ini bisa berangsur baik dengan sendirinya.
Penulis | : | Avrizella Quenda |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR