Meski tidak menyebabkan kerusakan langsung pada tubuh, demam tinggi bisa menyebabkan beberapa komplikasi.
Dehidrasi biasa terjadi pada kasus DBD yang tidak diobati. Selain itu, perdarahan bisa terjadi secara eksternal atau internal, sehingga dokter akan meningkatkan kadar trombosit darah.
Ini menyebabkan pengikisan sumsum tulang sementara, dan pada orang yang menderita anemia, hal ini dapat menyebabkan komplikasi.
Jadi, bila dokter mencurigai adanya indikasi demam berdarah, pasien sebaiknya dirawat di rumah sakit dan akan menerima banyak cairan tubuh agar tetap terhidrasi.
Selain itu, jumlah trombosit kita juga akan dipantau selama dan setelah demam, hanya untuk memastikan bahwa Moms tidak kembali berdarah secara spontan.
Baca juga : Demam Saat Hamil. Waspada Terkena Berbagai Gangguan Kehamilan Serius
Ada pun gejala demam berdarah meliputi demam tinggi, sakit kepala, nyeri sendi, dan berdarah melalui gusi atau hidung.
Jika Moms merasa menderita Dengue, cobalah mengonsumsi Paracetamol untuk meredakan rasa sakit.
Baca juga : Demam Saat Trimester Pertama Meningkatkan Risiko Bayi Mengalami Cacat dan Kelainan Pada Wajah
Jangan pula minum obat-obatan seperti Aspirin atau Ibuprofen karena obat-obatan ini menonaktifkan trombosit dan hanya akan menambah komplikasi.
Selama demam berdarah berlangsung, banyaklah minum air putih, setidaknya 2 liter jangka waktu 24 jam. Jangan mandi air dingin untuk mengurangi suhu.
Moms yang sedang hamil perlu sekali mengunjungi dokter ketika demam melanda. Diagnosis dini dan manajemen yang cepat dapat mengurangi komplikasi yang terkait demam berdarah di kemudian hari. (*)
Penulis | : | Avrizella Quenda |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR