Nakita.id - Banyak orang yang rela melakukan apa pun untuk mendapatkan bentuk tubuh yang diinginkan.
Banyak diet sehat yang bisa Moms coba agar tetap sehat dengan berat badan yang ideal.
Namun, ada perempuan asal Amerika Serikat pernah menurunkan berat badannya secara drastis dengan melakukan diet cacing pita.
Dilansir dari Kompas.com (21/8/2013), dikabarkan jika perempuan itu frustasi dengan diet penutunan berat badannya.
Alhasil, ia pun memesan cacing pita melalui internet lalu menelannya.
Setelahnya, berat badannya pun menurun drastis.
Namun, hal itu membuatnya khawatir dan ia memeriksakannya ke dokter.
Dokter yang menanganinya mengaku terkejut dengan cerita diet tersebut.
Lantaran tak mengerti apa yang harus dilakukan, dokter pun meminta bantuan Departement of Public Health.
Direktur medis Public Health Departement saat itu, Dr Patricia Quinlisk kemudian meresepkan obat anticacing pada perempuan tersebut.
Quinlisk juga memperingatan pada ahli medis soal bahaya cacing pita sebagai menu diet.
Menurutnya, mengkonsumsi cacing pita bisa juga berujung kematian.
"Menelan cacing pita sangat berbahaya dan dapat menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan, termasuk risiko kematian," tulisnya.
Dilansir dari Kompas.com (30/3/2018), jika cacing pita menempel pada jantung bisa menyebabkan gagal jantung.
Cacing yang masuk juga bisa menyebabkan infeksi pada sistem saraf pusat.
Akibatnya, penderita akan kejang-kejang dan merasakan gejala yang mirip dengan tumor otak.
Belum lagi jika cacing pita menempel di organ lainnya yang bisa merusak organ tersebut.
Biasanya, orang yang tertarik dengan diet ini akan membeli kapsul yang berisi telur cacing pita.
Usai kapsulnya dimakan, telur cacing tersebut akan berubah menjadi cacing dan memakan kalori dalam tubuh.
Jadi, sebaiknya konsultasikan pada dokter jika Moms ingin melakukan diet penurunan berat badan ya, Moms.
Wapres Gibran Minta Sistem PPDB Zonasi Dihapuskan, Mendikdasmen Beri Jawaban 'Bulan Februari'
Source | : | kompas |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR