Nakita.id - Banyak sekali jenis umbi-umbian yang bisa menjadi bahan makanan pengganti beras.
Salah satunya adalah umbi garut.
Sudah tak asing ya dengan umbi yang satu ini?
Baca Juga: Dianggap Makanan Ndeso, Rasakan 5 Manfaat Kesehatan Hebat Ini Bila Rutin Konsumsi Singkong
Ada juga di beberapa daerah di Indonesia yang menyebut umbi garut dengan sebutan irut, arut, garut, jelarut, ataupun patat sagu.
Wujud tanaman umbi garut ini adalah seperti semak-semak dengan tinggi kurang dari satu meter.
Jika Moms pernah menjumpai atau mungkin memiliki tanaman ini di pekarangan rumah, jangan disepelekan ya.
Sebab, umbi garut ternyata tak hanya bisa dijadikan sebagai makanan pengganti beras.
Umbi garut sendiri bisa diolah saat umur 3-4 bulan.
Biasanya, umbi garut umumnya akan kita temui di pasaran sebagai pati dan bisa dijadikan pengganti tepung terigu.
Tepung dari umbi garut digunakan sebagai pengenyal berbagai jenis masakan, Moms.
Baca Juga: Suami Rachel Vennya Unggah Foto Singkong Harga Rp187 Ribu, Warganet:
Tak hanya bisa dijadikan bahan alternatif untuk kebutuhan di dapur.
Usut punya usut, umbi garut memiliki segudang manfaat bagi kesehatan, lho.
Sebuah penelitian yang menjelaskan mengenai manfaat umbi garut juga mengatakan bahwa umbi garut bisa dijadikan sebagai alternatif obat tradisional.
Umbi garut diklaim bisa digunakan untuk pengobatan penyakit yang berhubungan dengan pencernaan, lho.
Seperti maag, diare, dan radang usus.
Cara mengolahnya cukup dengan membuat sari umbi garut.
Perasaan umbi garut bisa dikonsumsi sebagai alternatif untuk mengobati maag sebab tanaman ini mempunyai kandungan zat pati.
Olahan lain yang bisa dicoba yaitu dengan mengukus atau memanggang umbi garut.
Kandungan tersebut berguna sebagai sumber karbohidrat.
Garut memiliki sifat khas mendinginkan perut, Moms.
Seratnya yang pendek membuat umbi garut lebih mudah untuk dicerna.
Dengan sederet keuntungan tadi, bisa juga dijadikan sebagai makanan alternatif bagi anak autis atau down syndrome.
Selamat mencoba Moms!
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Universitas Muhammadiyah Surakarta,bbpp-lembang.info |
Penulis | : | Yosa Shinta Dewi |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR