Pasalnya, di daerah itu, mengandung sel-sel mati sehingga lebih mudah mendeteksi penyakit dalam tubuh.
"Nanti layanan itu akan kami kemas dalam bentuk paket. Satu kali tes bisa mendeteksi lebih dari 20 penyakit," papar Daniel.
Namun, ungkap Daniel, realisasi dari proyek ini butuh investasi sekitar Rp4 miliar sampai Rp5 miliar.
Dana itu dibutuhkan untuk mendatangkan peranti dari luar negeri yang cocok untuk pengujian air liur.
Dikabarakn jika tahun 2017, kanker menjadi penyakit mematikan kedua di dunia.
Baca Juga: Kisah Pilu Kekeyi Ditinggal Ayah Sejak Kecil hingga Disebut Anak Haram:
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR