Nakita.id – Bila Moms memiliki bayi berusia di bawah tiga tahun atau batita, tangisan mungkin menjadi satu hal yang sering Moms dengar setiap harinya.
Sayangnya, tak sedikit orangtua yang lantas tidak sabar dan justru melabeli Si Kecil dengan sebutan cengeng.
Padahal, bila batita menangis, itu sebenarnya merupakan suatu hal yang wajar lo, Moms.
Sebab, bagi anak di bawah usia tiga tahun, tangisan memang merupakan salah satu bentuk komunikasi, karena terbatasnya kemampuan verbal Si Kecil.
Kendati demikian, Moms harus tetap mewaspadai penyebab Si Kecil mudah menangis.
Apalagi jika anak menangis bukan karena sedang sakit, kelelahan, ketakutan, bertemu orang baru, atau ditinggal orangtua.
Karena mungkin saja ada hal-hal yang bermasalah dan perlu diperbaiki, entah itu dari sisi anak maupun orangtua.
Mengutip dari Kompas.com, Ike R Sugiyanto,Psi dari Potentia Centre mengungkapkan beberapa faktor yang dapat menyebabkan anak gampang menangis, di antaranya:
1. Emosi Moms tak stabil saat hamil
Jika dirunut ke belakang, salah satu penyebab anak gampang menangis adalah kondisi psikologis Moms yang kurang mendukung saat hamil, seperti banyak masalah atau emosi yang tidak stabil.
Kondisi tersebut ternyata bisa "menular" pada janin dan bila tidak terselesaikan, bukan tidak mungkin terus terbawa hingga anak besar lo, Moms.
2. Anak cenderung lebih sensitif
Penyebab kedua adalah sifat sensitif pada anak.
Anak yang sensitif cenderung memiliki perasaan yang lebih halus, sehingga mudah memancing tangisannya.
Seperti contohnya, ada orang bersuara keras, Si Kecil lantas menangis, karena merasa dirinya sedang dimarahi.
3. Orangtua tidak konsisten
Kalau diperhatikan, ada juga anak yang selalu menangis saat melakukan kesalahan sehingga orangtua merasa kasihan atau mengurungkan niat untuk menegur atau menghukumnya.
Meski masih batita, anak sudah bisa melihat celah, menggunakan tangisnya sebagai upaya terhindar dari hukuman atau teguran.
4. Pola asuh
Pola asuh Moms dan Dads juga ikut berperan.
Anak yang serba dilarang akan tumbuh menjadi pribadi penakut atau pencemas.
Ia selalu tidak yakin dengan apa yang dilakukannya.
Akibatnya, ia mudah menangis bila menghadapi situasi yang membuatnya takut atau khawatir.
5. Anak dimanja
Anak yang serba boleh atau dimanja berlebihan juga berpotensi menjadi anak cengeng.
Ia akan menggunakan tangisan untuk mendapatkan apa yang diinginkannya.
Apalagi kalau Si Kecil sudah mengetahui hal-hal apa saja yang dapat membuat orangtuanya luluh kalau ia menangis di muka umum.
Jika anak memiliki kecenderungan gampang menangis seperti ini, Moms masih bisa memperbaiki perilakunya.
Moms dan Dads perlu tekun memberikan penjelasan dan menstimulasi anak untuk mengungkapkan apa yang diinginkannya.
Komunikasi yang baik perlu dibangun agar anak belajar mengungkapkan kebutuhannya, bukan dengan menangis tanpa sebab.
Selain itu, jangan memberi label "cengeng" pada anak yang gampang menangis seperti ini ya, Moms.
Sebab, jika terus menerus melabeli anak "cengeng", hal tersebut dapat membuat anak yakin bahwa dirinya memang cengeng.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR