Nakita.id - Zat besi adalah mineral penting yang dibutuhkan untuk berbagai proses metabolisme.
Zat ini juga merupakan komponen penting dari hemoglobin.
Kekurangan zat besi dapat menyebabkan kondisi yang dikenal sebagai anemia defisiensi besi, yang menyebabkan pasokan oksigen tidak mencukupi bagi tubuh Moms.
Dr Krishna H Kumar, Konsultan Obstetri & Ginekolog, mengatakan "kekurangan zat besi dan anemia pada wanita hamil Malaysia tetap menjadi masalah kesehatan yang signifikan dan menantang dengan prevalensi 37%."
Efek yang mungkin dari kekurangan zat besi yang parah pada wanita hamil adalah peningkatan risiko memiliki bayi prematur, atau bayi yang lebih kecil dari normal.
Baca Juga: Jadwal MPASI Sayur yang Moms Bisa Jadi Pilihan Untuk Penuhi Zat Besi Bayi
Anemia defisiensi besi mungkin dikacaukan dengan talasemia, yang merupakan kelainan darah genetik bawaan.
Pastikan untuk memberi tahu dokter jika Moms memiliki riwayat keluarga thalassemia.
Berapa banyak zat besi yang dibutuhkan tubuh Moms?
Tubuh Moms membutuhkan setidaknya 27 mg zat besi setiap hari selama kehamilan.
Namun, jumlah sebenarnya yang diperlukan tergantung pada usia dan kesehatan Moms secara keseluruhan.
Dianjurkan untuk menimbun simpanan zat besi (dan nutrisi lainnya) sebelum hamil.
Moms akan membutuhkan kira-kira dua kali jumlah zat besi normal selama kehamilan.
Mungkin Moms akan diminta oleh dokter untuk mulai mengonsumsi vitamin prenatal yang mencakup suplemen zat besi dosis rendah.
Sertakan makanan kaya zat besi dalam diet, seperti daging dan unggas, misalnya daging sapi tanpa lemak, ayam, telur, kerang rebus, buncis, labu pahit, dadih kedelai goreng, dan sereal siap makan yang diperkaya dengan zat besi.
Dr Krishna juga menjelaskan gejala yang timbul apabila Moms kekurangan zat besi.
Gejala kekurangan zat besi
Kekurangan zat besi sering terjadi pada wanita hamil dan menyusui.
Namun, gejala defisiensi besi dapat samar dan tidak spesifik, seperti:
Saat Moms berencana untuk hamil atau saat sedang hamil, pastikan Moms memeriksa apakah Moms kekurangan zat besi.
Risiko anemia meningkat ketika kehamilan Moms berlanjut dan asupan zat besi saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan zat besi tubuh.
Dokter akan melakukan tes darah sederhana untuk memeriksa dan mendiagnosis tingkat keparahannya.
Kemudian, dokter akan meresepkan jumlah suplemen zat besi yang Moms butuhkan.
Seperti halnya obat-obatan lain, simpan suplemen zat besi di lokasi yang aman, jauh dari anak-anak.
Segera hubungi dokter jika Moms mengalami gejala seperti mual, muntah, diare, tinja gelap, atau sembelit.
Ini adalah gejala zat besi yang berlebihan di tubuh Moms.
Jangan minum suplemen zat besi sendiri.
Baca Juga: Didera Masalah Ekonomi Hingga Orang Ketiga, Seorang Istri Injak Kemaluan Suaminya
Jika dokter memutuskan bahwa suplemen oral tidak berfungsi, injeksi dapat menjadi pilihan.
Jangan lupa untuk selalu konsultasikan konsisi kesehatan Moms, terutama saat hamil.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | mypositiveparenting |
Penulis | : | Nur Marufah Saniati |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR