Nakita.id - Stimulasi merupakan satu hal yang diperlukan oleh Si Kecil, bahkan sejak dalam kandungan.
Stimulasi yang Moms dan Dads berikan bisa membantu Si Kecil untuk memulai segala sesuatu.
Mulai dari berbicara, merangkak, dan mempelajari berbagai macam hal baru lainnya.
Memberi Si Kecil stimulasi memang baik, namun banyak orangtua yang begitu bersemangat memberikan stimulasi untuk Si Kecil.
Baca Juga: Awas Overstimulasi! Bermain dengan Bayi Memang Mengasyikkan, Tapi Ada Batasan Waktu
Sayangnya, hal ini akan menjadikannya overstimulasi.
Overstimulasi yang dilakukan terus-menerus bisa memberikan efek yang tidak menguntungkan bagi Si Kecil lho, Moms.
Berikut ini beberapa hal yang mungkin terjadi bila Moms memberikan stimulasi secara berlebihan pada anak:
1. Emosi negatif
Si Kecil menjadi mudah marah, sering menangis dan susah ditenangkan lantaran stimulasi yang acapkali ia dapatkan membuatnya bosan.
Beberapa stimulasi yang berlebihan pun bisa membuatnya merasa tidak dipahami oleh orangtuanya.
2. Kemampuan belajar menurun
Baca Juga: Moms, Inilah Sejuta Mafaat Tidur Siang Bagi Si Kecil, Bisa Tingkatkan Kemampuan Belajar, Lo!
Member banyak stimulasi dalam waktu bersamaan (contoh, setelah diberikan flashcard , lalu dipertontonkan VCD edukatif, setelah itu diajak bermain pasel sederhana) membuat Si Kecil justru sulit mencerna dan memahami stimulasi yang diberikan orangtua.
Ibarat komputer yang terlalu banyak dimasukkan program dalam satu waktu, akan error bukan?
3. Menolak
Si Kecil akan menunjukkan penolakan stimulasi secara konsisten/terus-menerus (bukan hanya terjadi sesaat).
Bayi juga terlihat cuek dan kurang responsif terhadap lingkungannya.
Bahaya Jangka Panjang
Sayangnya, pola asuh yang diterapkan orangtua saat anak masih bayi cenderung melekat hingga dewasa.
Orangtua yang senang memberikan stimulasi secara berlebihan sejak bayi, biasanya akan meningkatkan kecenderungan ini setelah anaknya masuk sekolah atau mendapatkan rapor.
Hal ini akan semakin memberatkan anak, terutama bila ada berbagai tekanan seperti tuntutan anak untuk selalu memperoleh nilai tinggi atau harus cepat menerima pelajaran.
Baca Juga: Yuk Moms Asah Rasa Peduli Si Kecil dengan Stimulasi Melalui Permainan
Verbalisasi dari orangtua yang kerap membandingkan Si Kecil dengan anak lain atau pernyataan kekecewaan yang berlebihan dari orangtua kepada anak juga akan menyebabkan bahay jangka panjang.
Kondisi ini dalam jangka panjang cenderung memberikan dampak-dampak negatif, seperti:
1. Dependent/tergantung
Karena terbiasa mendapat arahan dari orang lain, Si Kecil bisa tumbuh menjadi anak yang pasif. Selalu menunggu instruksi dari guru maupun orangtua.
2. Memberontak
Kebalikannya, reaksi yang ditampilkan bisa juga berupa anak tidak mau menerima aturan dan arahan dari orang lain.
3. Kesulitan belajar
Kesulitan belajar yang terjadi pada masa sekolah bisa juga disebabkan oleh overstimulasi yang terus-menerus diberikan sejak anak masih bayi.
Baca Juga: Moms, Ayo Lakukan Stimulasi untuk Meningkatkan Perkembangan Motorik Halus Si Kecil
Wapres Gibran Minta Sistem PPDB Zonasi Dihapuskan, Mendikdasmen Beri Jawaban 'Bulan Februari'
Source | : | Tabloid Nakita |
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR