Namun berkat keinginannya yang kuat, juga dukungan suaminya, untuk menyelamatkan nyawa anak-anaknya, Lea berhasil bertahan dan mengalahkan rasa sakitnya.
Pertama kali Lea hamil, ia mengandung bayi kembar yang keduanya perempuan.
Saat kehamilan pertamanya, Lea menyadari ada tahi lalat yang besar tumbuh di tubuhnya dan itu merupakan gejala kanker kulit ganas.
Dengan pengobatan seadanya, karena Lea tidak bisa melakukan kemoterapi, ia berhasil menyelamatkan kedua putrinya.
Lea sempat menjalani operasi pengangkatan melanoma setelah melahirkan kedua putrinya tersebut.
Selang empat tahun kemudian, Lea kembali melihat beberapa tahi lalat yang tumbuh di tubuhnya bahkan tumbuh di dalam usus besarnya.
Melihat hal itu, Lea menduga bahwa ia hamil lagi, dan benar saja dokter mengatakan Lea hamil anak ke-tiganya.
Ia kembali menjalani operasi pengangkatan tahi lalat dan polip di usus besarnya.
Keputusan selanjutnya, Lea dan suaminya telah sepakat untuk tidak lagi menambah buah hati.
Lea tidak mau mengorbankan ketiga buah hatinya demi mempunyai anak lagi.
Lea harus menjalani operasi steril demi memastikan ia tidak akan hamil lagi di kemudian hari.
16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan dan Perlunya Aksi Nyata Serta Perlindungan Hak Korban
Source | : | dailymail.co.uk |
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR