Nakita.id - Moms yang baru melahirkan, akan merasakan ritme kesehariannya yang berubah.
Moms mungkin akan merasakan perubahan suasana hati secara mendadak, hingga merasa lebih cemas dari sebelumnya yang dikenal sebagai baby blues.
Hal itu wajar terjadi, tetapi tetap tidak boleh diabaikan begitu saja.
Baby blues memang akan menghilang ketika Moms sudah mulai terbiasa dengan rutinitas bersama Si Kecil.
Namun, ketika baby blues muncul Moms harus cepat memahami situasi dan jangan sampai menyebabkan hal-hal di luar kendali.
Moms tetap harus mengontrolnya agar tidak berubah menjadi depresi yang berkepanjangan.
Baca Juga: Depresi Pasca Melahirkan Vs Baby Blues, Berikut Perbedaannya
Melansir dari The Bump, Moms bisa mencoba cara ini untuk menangani baby blues:
Mencari dukungan
Moms perlu mencari dukungan dengan keluarga atau teman dekat. Dukungan itu akan membuat Moms tidak merasa sendirian.
Carilah dukungan yang bisa diajak bercerita dengan respon yang positif. Bisa Dads, saudara, atau sahabat.
Ketika Moms sudah merasakan gejala baby blues, segeralah menghubungi orang yang dipercaya tersebut.
Mereka akan membiarkan Moms meluapkan emosi, tetapi dengan sisi yang lebih tenang sehingga dapat mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
Baca Juga: Bukan Hanya Mengatasi Flu, Aspirin Juga Dapat Mencegah Risiko Kanker Payudara Lo Moms!
Membangun relasi
Membangun relasi disini yaitu dengan Moms lain yang baru saja melahirkan juga atau sudah melewati fase tersebut.
Melalui relasi tersebut akan bertemu dengan Moms lain yang mengalami hal yang sama atau melewatinya dengan pengalaman yang lebih baik.
Antar Moms akan saling memberikan saran dari yang sudah dialami sehingga tidak saling merasa sendirian.
Bisa juga mengikuti komunitas online yang berisikan para Moms, sehingga bisa berbagi sambil mengurus Si Kecil.
Skin-to-skin contact
Menurut Journal of Obstetric, Gynecologic, & Neonatal Nursing bahwa Moms yang melakukan skin to skin contact dengan Si Kecil bisa memperkecil kemungkinan depresi.
Moms bisa melakukannya 6 jam dalam seminggu terutama di minggu pertama kelahiran Si Kecil.
Selain itu, skin to skin contact ini juga bisa mengurangi lamanya Si Kecil menangis hingga 43%.
Bayi yang mengalami skin to skin contact selama 3 jam sehari bisa lebih sedikit menangis.
Tentunya apabila tangisan Si Kecil tidak sering terdengar, Moms akan lebih tenang sambil menikmati hari dengan Si Kecil.
Baca Juga: Muncul Banyak Simbol Pedang, Ahli Tarot Bongkar Makna Kabar Kedekatan Ayu Ting Ting dan Didi Riyadi
Tidur
Kurangnya tidur menjadi salah satu penyebab kemurungan tiap harinya.
Moms pastinya sudah repot dengan mengurus Si Kecil, dari bangun hingga tidur.
Apalagi jika Si Kecil sering bangun di tengah malam tentunya akan mengganggu waktu tidur Moms juga.
Untuk menghindari baby blues akibat kurangnya tidur, Moms bisa mencoba tidur ketika Si Kecil juga tidur.
Apabila merasa banyak pekerjaan rumah lain yang belum selesai, Moms bisa meninggalkannya sebentar untuk membuat kualitas tidur Moms lebih baik.
Realistis
Mungkin semasa hamil Moms sudah merencanakan banyak hal yang menyenangkan dengan Si Kecil.
Setelah keluar dari rumah sakit dan menjalankan hari-hari pastinya akan berbeda dengan rencana indah yang dibayangkan sebelumnya.
Moms perlu terbangun di tengah malam hingga keteteran dalam pekerjaan rumah tangga.
Namun, Moms perlu fokus dengan ritme harian yang dijalani dan nikmati yang sedang dijalani saat itu.
Apabila Moms terus ingin semuanya sempurna seperti yang dibayangkan, maka baby blues akan semakin parah hingga menimbulkan depresi.
Berlatih fokus
Moms perlu melatih ketenangan hingga fokus dalam sehari-hari untuk menjaga perubahan suasana hati yang ekstrem.
Apabila Moms bisa melatih diri sendiri untuk tenang dan fokus, maka kemungkinan baby blues hingga depresi bisa dikurangi.
Moms bisa melatihnya dengan meditasi atau yoga yang dilakukan beberapa menit sehari.
Ketika Dads sudah pulang, mintalah Dads bantu menjaga Si Kecil agar Moms bisa memiliki waktu sebentar untuk meditasi atau yoga.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | The Bump |
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR