Nakita.id - Jika Moms memiliki putra-putri masih dalam masa pertumbuhan, ada baiknya Moms ketahui bagaimana cara membedakan anak kurus yang sehat dan kurang gizi.
Dengan mengetahui cara membedakan anak kurus yang sehat dan kurang gizi maka Moms bisa segera ambil tindakan yang tepat.
Sebab biasanya orang tua terlalu khawatir pada perkembangan anak ketika belum mengetahui cara membedakan anak kurus yang sehat dan kurang gizi.
Kurus sebenarnya bukan satu-satunya patokan yang kemudian orang tua menyimpulkan jika anaknya kurang gizi.
Jika putra-putri Moms lebih kurus dibanding teman seusianya, tak lantas Moms bisa memberikan apa saja pada anak-anak dengan anggapan yang penting gemuk.
Hal tersebut sebaiknya tidak Moms lakukan.
Pada dasarnya pertumbuhan setiap anak akan berbeda-beda, sehingga Moms tidak bisa asal untuk menyamaratakan.
Cara yang paling umum digunakan adalah dengan melihat berat badan idealnya.
Jadi di sini peran orang tua untuk mengontrol tumbuh kembang buah hatinya sangat diperlukan.
Dikutip dari Nakita.id, cara melihat berat badan ideal pada anak adalah dengan cara perbandingan.
Berat anak saat ini dibanding berat badan ideal dikalikan 100 persen.
Jika yang dihasilkan kurang dari 70 persen itu bisa masuk kategori gizi buruk.
Rentang 70-90 persen kekurangan gizi, sedangkan 90-110 persen masuk kategori ideal.
Baca Juga: Tips Membedakan Anak Kurus yang Sehat dan Kurang Gizi, Apa Saja Tanda-tandanya?
Sedangkan untuk 110 persen ke atas, itu artinya anak-anak mengalami kegemukan.
Berikut contoh berat ideal untuk anak 1-3 tahun.
Pada usia 1 tahun anak perempuan biasanya memiliki berat 7-11,5 kg, sedangkan anak laki-laki 7,7-12 kg.
Sedangkan Pada usia 2 tahun anak perempuan biasanya memiliki berat 9-14,8 kg, untuk laki-laki 9,7-15,3 kg.
Baca Juga: Faktor Penyebab Kurang Gizi Pada Anak yang Sering Tak Disadari
Pada usia 3 tahun anak perempuan memiliki berat 10,8-18,1 kg, sedangkan anak laki-laki 11,3-18,3 kg.
Lantas bagaimana jika anak mengalami kekurangan gizi dan apa penyebabnya?
Asupan yang kurang akan berdampak pada malnutrisi atau gizi buruk.
Biasanya hal ini terjadi lantaran pola makan atau kekurangan nutrisi dan energi yang tidak seimbang.
Bukan hanya karena nutrisi, kesehatan juga sangat berpengaruh.
Dikutip dari medicalnewstoday.com, kondisi kesehatan dan penyakit kronis juga menjadi salah satu pemicu alami kekurangan gizi yang berimbas pada gizi buruk.
Dengan adanya gangguan kesehatan tersebut lantas tubuh tidak bisa menyerap nutrisi yang dikonsumsi oleh anak.
Baca Juga: Berita Kesehatan Anak: Perbedaan Anak Kurus dan Anak Kurang Gizi
Satu-satunya cara yang bisa Moms lakukan adalah dengan melakukan pencegahan.
Dikutip dari TribunKaltim.com, perbaikan gizi dengan program seribu hari pertama kehidupan merupakan salah satu program ideal menghindari gizi buruk.
"Yang dimaksud dengan seribu hari pertama kehidupan adalah, 270 hari selama kehamilan dan 730 hari pada kehidupan pertama bayi. Periode ini merupakan periode sensitif bagi perumbuhan fisik, mental, dan kecerdasan," ucap Kepala Dinkes Berau, Totoh Hermanto.
Baca Juga: Usia 1 Tahun Nafsu Makan Anak Turun, Begini Cara Cegah Kurang Gizi
Dengan adanya program tersebut diharapkan ibu hamil maupun anak mendapatkan asupan gizi seimbang.
Yakni dengan mengonsumsi sayuran dan lauk yang banyak mengandung protein dan minum cukup air.
Jika mengalami masalah gizi buruk karena kondisi kesehatan, ada baiknya Moms segera konsultasikan pada dokter yang bersangkutan.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | medicalnewstoday.com,nakita.id,tribunkaltim |
Penulis | : | Ela Aprilia Putriningtyas |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR