Hal-hal inilah yang bisa membuat pertengkaran atau kekurangharmonisan hubungan antara anak dan orangtua.
Baca juga: Gaya Pengasuhan Lama dari Kakek-Nenek Ternyata Berisiko Pada Anak
Moms dan pasangan merasa Kakek-Nenek tidak bisa mendukung pola asuh yang mereka terapkan pada Si Kecil.
Sementara Kakek-Nenek mengganggap Ayah Bunda adalah sosok yang “kejam” pada si Kecil karena sering memaksakan kedisiplinan.
Menurut Psikolog Vera Itabiliana Hadiwidjojo MPsi, konflik yang mungkin terjadi akibat perbedaan cara pandang dalam hal pengasuhan anak bisa diatasi dengan komunikasi dan kesepakatan seperti berikut :
- Membicarakan secara terbuka, sampaikan harapan terhadap Kakek-Nenek dalam merawat dan menerapkan pola asuh. Jelaskan kesepakatan orangtua tentang cara pengasuhan anak.
- Hargai pendapat Kakek Nenek bila ia punya cara pandang yang berbeda. Tetapi tegaskan bahwa Moms dan Daddy mempunyai tujuan mulia dari cara mengasuh anak.
- Ajak Kakek-Nenek untuk menambah pengetahuan tentang cara mengasuh anak, misalnya dengan mengajaknya mengikuti seminar perawatan dan pengasuhan anak, atau membaca majalah dan buku-buku serupa.
Baca juga: Ini 6 Kekhawatiran Orangtua Bila Anak Diasuh Kakek Neneknya
- Ajak Kakek dan Nenek berbagi peran dalam merawat dan mengasuh anak. Misalnya, orangtua yang membuat aturan dalam merawat dan mendisiplinkan Si Kecil, sedangkan Kakek dan Nenek ikut mengawasi penerapannya.
- Jelaskan pada Kakek-Nenek bahwa perbedaan pola asuh akan menimbulkan kebingungan pada anak dan penerapan disiplin akan sulit berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
- Jalin keakraban dengan Kakek dan Nenek agar tidak terjadi perselisihan. Misalnya dengan mengajaknya makan di luar atau rekreasi. Kalaupun sesekali terjadi perselisihan, hindari perselisihan secara terbuka di depan anak. (*)
(Soesanti Harini Hartono / nakita.id)
Source | : | Tabloid Nakita |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR