Nakita.id - Kebiasaan orangtua yang bikin anak cranky ternyata berpengaruh terhadap sikap anak.
Usia anak yang masih kecil memang sering terlihat menggemaskan.
Tetapi, saat anak menjadi cranky atau rewel, Moms selalu merasa kesal dan akhirnya menyalahkan si kecil.
Tanpa Moms sadari, mungkin ada kebiasaan yang memicu anak yang akhirnya menjadi rewel atau cranky.
Dilansir dari Nakita, cranky bisa saja karena kesalahan yang dibuat Moms dan juga Dads.
Baca Juga: Kenali 'Wonder Weeks' pada Si Kecil, Rewel Adalah Salah Satu Tandanya
Berikut 5 kebiasaan orangtua yang bikin anak cranky.
1. Meladeni rengekan mereka
Suara anak merengek memang mengganggu. Apalagi ketika Moms sibuk dan harus bekerja.
Akhirnya Moms kerap memberikan permen, es krim, atau mengabulkan saja permintaan mereka agar berhenti merengek dan menangis.
Dan memang, mereka langsung berhenti menangis, lalu tertawa seolah tak ada sesuatu yang baru saja terjadi.
Namun, ketika Moms selalu mengabulkan apa pun permintaan yang membuat mereka menangis, berarti Moms mengajarkan mereka bahwa merengek itu sebuah cara untuk mendapatkan sesuatu.
Baca Juga: Sering Buat Anak Rewel , Begini Cara Kurangi Rasa Gatal Akibat Cacar Air
Moms juga mengajarkan bahwa merengek itu baik, buktinya mereka malah mendapat sesuatu karena merengek.
Meskipun apa yang diinginkannya bukan sesuatu yang buruk, tapi anak akan belajar mengontrol ibunya dengan merengek.
Jika dibiarkan, kebiasaan ini akan terus melekat sampai dewasa.
2. Tidak menetapkan rutinitas untuk anak
Jika anak tidak dibiasakan dengan rutinitas sepanjang hari, aktivitasnya menjadi tidak menentu.
Rutinitas yang dimaksud antara lain, bermain di luar rumah, tidur siang, makan malam, apakah dibacakan cerita sebelum tidur atau cukup dicium dan berdoa bersama.
Nah, bayangkan dengan hidup Moms sendiri.
Apakah Moms merasa lebih siap menghadapi hari jika sarapan dulu sebelum ke kantor, lalu minum kopi sebelum mulai bekerja, juga mandi begitu sampai di rumah lagi?
Kalau tidak ngopi dulu di pagi hari, Moms mungkin jadi sulit konsentrasi. Begitu pula dengan si kecil.
Ia akan merasa lebih dapat mengatur aktivitasnya jika ada semacam jadwal dan perkiraan apa yang akan terjadi pada hari tersebut.
Memang akan ada perubahan jadwal jika ia sakit atau ada kegiatan baru, tapi mengikuti rutinitas harian lebih menguntungkan baginya maupun bagi Moms.
Baca Juga: Ingin Ajak Bayi Traveling dengan Nyaman Tanpa Rewel? Ini Kiatnya Moms
3. Moms jarang menemani si kecil
Sesibuk apa pun orangtua, anak tetaplah ingin ditemani orangtuanya setiap hari.
Luangkan waktu Moms untuk berbicara dari hati ke hati, dan tanyakan apa kegiatannya sepanjang hari.
Peluk dirinya, dan berikan perhatian penuh ketika Moms sudah tiba lagi di rumah.
Tanyakan hal-hal yang sedang disukainya, seperti, "Adek sudah mencuci mobil-mobilannya tadi? Kelincinya sudah diberi makan? Tadi di sekolah diajak nyanyi Baby Shark, ya?" dan lain sebagainya.
Lihat bagaimana si kecil bisa berkomunikasi panjang lebar jika Moms mau meluangkan waktu untuk mencaritahu apa saja kegiatannya, dan mengetahui lagu-lagu atau film yang disukainya.
Baca Juga: Ringgo Curhat Bjorka Sulit Disapih, Begini Cara Menyapih Tanpa Cranky
4. Selalu terburu-buru saat mengasuhnya
Apakah Moms selalu memintanya cepat-cepat bangun, mendesaknya segera mandi, dan terburu-buru saat memakaikan baju dan menyuapinya?
Melakukan aktivitas harian dengan buru-buru bisa menunjukkan pada anak bahwa Moms tidak menikmati aktivitas tersebut.
Tentu, Moms pasti lelah dan stres karena ditunggu banyak tugas di rumah maupun di kantor.
Meskipun begitu, luangkan waktu beberapa menit untuk anak ketika Moms mengasuhnya.
Tanyakan, baju apa yang ingin dipakainya, katakan betapa manis pita rambutnya, atau mengapa kemarin ia tak mau bermain dengan teman mainnya di rumah.
Baca Juga: Tips Simpel Ajak Si Kecil Travelling, Tanpa Drama Tanpa Cranky
Percakapan kecil tanpa diburu waktu ini membantu Moms dan si kecil saling terkoneksi satu sama lain.
Tidak konsisten dengan disiplin yang diterapkan
Jika Moms membuat aturan di rumah, pastikan ada ganjaran bila aturan tersebut dilanggar.
Kalau anak berteriak-teriak atau melempar barang-barang, selesaikan saat itu juga.
Ketika Moms tidak meluangkan waktu secara konsisten untuk menangani perilaku buruk si kecil, Moms akan membuat anak hanya mematuhi aturan ketika ada yang melihatnya.
Berapa kali Moms mengabaikan perilaku negatifnya karena Moms sibuk memasak, menelepon, internetan, atau mengurus pekerjaan? Matikan dulu ponsel Moms, dan atasi perilakunya.
Membiarkan perilaku buruk anak berlanjut bisa seperti menanamkan perilaku tersebut seterusnya lho, Moms.
Pedulilah dengan masa depan anak dengan menjadikan perbaikan perilaku itu sebagai prioritas.
Wapres Gibran Minta Sistem PPDB Zonasi Dihapuskan, Mendikdasmen Beri Jawaban 'Bulan Februari'
Source | : | Tabloid Nakita |
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR