Sebagian tengkoraknya diangkat untuk mengobati otaknya yang bengkak. Untuk mendapat perawatan lebih lanjut, dia dipindahkan ke Birmingham, Inggris.
Begitu dia berada di Inggris, Yousafzai pulih dari koma, meskipun Ia memerlukan beberapa operasi. Termasuk memperbaiki saraf wajah untuk memperbaiki sisi kiri yang lumpuh di wajahnya.
Ia tidak menderita kerusakan otak besar.
Penembakan tersebut menghasilkan banyak dukungan terhadap Yousafzai yang terus berlanjut selama pemulihannya.
Sayangnya, Taliban masih menganggap Yousafzai sebagai target, meskipun begitu Yousafzai tetap teguh untuk menjadi pendukung setia kesetaraan pendidikan.
Pada 2013, ia memberikan pidato kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa dan menerbitkan buku pertamanya, 'I Am Malala' hingga mendapatkan nobel perdamaian pada tahun 2014.
Dalam pidatonya di PBB, Malala brbicara mengenai kisahnya setelah serangan penembakan tersebut,
"Para teroris berpikir mereka akan mengubah tujuan kita dan menghentikan ambisi kita, tapi tidak ada yang berubah dalam hidup saya kecuali ini: kelemahan, ketakutan dan keputusasaan telah mati. Yang ada hanya keteguhan, kekuatan, dan keberanian yang lahir. "
BACA JUGA: Prihatin Soal Isu Palestina, Begini Reaksi Mengejutkan Supermodel Bella Hadid
Ia juga mendesak tindakan melawan buta huruf, kemiskinan dan terorisme:
"Para ekstremis, dan mereka, takut dengan buku dan bolpoin. Kekuatan pendidikan membuat mereka takut. Mereka takut pada wanita ... Mari kita ambil buku dan bolpoin kita. Mereka adalah senjata kita yang paling kuat. "
Atas keberaniannya, Malala menjadi inspurasi banyak anak muda di dunia. Ia bahkan disebut sebagai sosok perempuan harapan di masa depan.
Kini, Malala sedang malanjutkan study-nya di Oxford, jurusan Philosophy, Politics, and Economic (PPE).
Wah, gimana menurut anda Moms? Cukup menginspirasi kan gadis muda yang satu ini!
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Fita Nofiana |
Editor | : | Kusmiyati |
KOMENTAR