2. Tidak pernah menetapkan rutinitas anak
Ketika Moms tidak memiliki rutinitas yang mapan, tentu saja hari-hari si kecil juga ikut dipenuhi dengan ketidakpastian.
Misalnya tentang apakah si kEcil akan tidur siang, punya waktu bermain di luar, hingga akan makan malam sebelum mandi atau sesudahnya.
Dengan ketidakpastian tersebut, tentunya si Kecil tidak akan memiliki alasan dan merasa tidak yakin tentang masa depannya hingga membuatnya cranky hingga dewasa nanti.
3. Lebih mementingkan kehidupan sendiri dibanding anak
Sama seperti orang dewasa, balita cenderung berkembang dan merasa aman jika ada semacam jadwal dan prediktabilitas pada hari itu.
Namun, jika Moms lebih mementingkan kehidupan dan jadwal diri sendiri tentunya akan membuat si Kecil merasa diabaikan.
Jika Moms memerlukan tips, jadwal sampel, atau cetak untuk membantu memulai rutinitas, sebaiknya buat jadwal yang tepat untuk keluarga.
4. Tidak punya waktu dengan anak
Moms tidak bekerja di luar rumah, tetapi merencanakan jadwal berpergian, melipat cucian, menyeterika pakaian, hingga memasak makanan.
Terkadang itu berarti kehidupan sehari-hari Moms tampak terburu-buru bahkan terlalu terburu-buru.
Tentunya anak masih sangat membutuhkan perhatian Moms dan meminta untuk berhenti dan mendengarkan.
Meskipun dia masih balita, saya memastikan untuk mengajukan pertanyaan langsung kepadanya untuk memulai percakapan yang lebih lama agar nantinya si Kecil tidak jadi anak cranky.
Baca Juga: Trik Menghentikan Anak Menangis Terus Menerus
Source | : | parents.com |
Penulis | : | Safira Dita |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR