Nakita.id - Baru-baru ini Indonesia dikejutkan dengan sosok Reynhard Sinaga dan kasus luar biasa yang dilakukannya.
Tak ada angin tak ada hujan, nama Reynhard Sinaga tiba-tiba muncul ke permukaan karena dilaporkan telah melakukan pemerkosaan dan serangan seksual pada 190 pria.
Dilansir dari The Guardian, pria asal Indonesia itu disebut lahir pada 1983 di Jambi, dengan tinggi sekitar 170 sentimeter.
Reynhard datang ke Inggris menggunakan visa pelajar pada 2007 saat dia berumur 24 tahun, dan tinggal selama 10 tahun.
Pria asal Indonesia itu dihukum seumur hidup setelah terbukti dalam 159 kasus pemerkosaan, dan serangan seksual terhadap 48 pria dalam kurun waktu dua setengah tahun.
Ketika Kepolisian Manchester Raya melakukan pemeriksaan, mereka menemukan bukti kejahatan Reynhard yang mencengangkan.
Polisi menyita barang bukti 3,29 terabite berisi rekaman ketika Reynhard memerkosa korbannya, atau setara dengan 250 DVD.
Dilansir The Independent Senin (6/1/2020), Hakim Suzanne Goddard mendeskripsikan Reynhard sebagai 'predator setan seksual'.
"Salah satu korbanmu menyebutmu monster. Skala dan dahsyatnya kejahatan yang engkau lakukan menggambarkannya," ujar Goddard.
Baca Juga: Kelihatannya Sepele, 'Ngulet' Saat Bangun Tidur Ternyata Punya Manfaat Seperti Ini
Reynhard Sinaga tertangkap ketika salah satu korbannya sadar, dan melakukan perlawanan sebelum ponselnya disita polisi.
Oleh Pengadilan Manchester, Reynhard dihukum seumur hidup dan kasusnya dianggap terbesar dalam sejarah hukum di Inggris.
Selama 10 tahun tinggal di Inggris, Reynhard disebut hidup dengan bantuan biaya dari ayahnya yang dilaporkan merupakan seorang bankir.
Teman Reynhard yang tinggal di Gay Village, Manchester, menyebut si " Predator Setan" sebagai sosok bersuara lembut dengan kacamata tebal.
"Dia baik, lemah lembut, dan sopan. Saya tak bisa membayangkan dia bisa mendapatkan tiket tilang atau mengadu," ujarnya.
Pria yang biasa dipanggil Rey ini tidak pernah menceritakan tentang keluarga atau masa kecilnya.
Dia juga disebut tidak pernah menyembunyikan orientasi seksualnya, dengan terlihat di Canal Street maupun Gay Village.
Teman-temannya mengaku, mereka sama sekali tidak tahu jika Reynhard menjadi terdakwa kasus pemerkosaan terbesar di Inggris.
Teman itu mengungkapkan, Reynhard begitu tertutup terkait siapa saja yang sudah dia ajak ke dalam apartemennya.
Menurut penuturan seorang teman, selama ini dia tidak pernah melihat bagian dalam kamar Rey karena dia akan beralasan "terlalu kotor".
Reynhard diketahui menempuh studi di Universitas Manchester dari Agustus 2007 untuk gelar MA di bidang Sosiologi.
Kemudian pada Agustus 2012, dia sempat berkuliah di Universitas Leeds untuk PhD pada ilmu Geografi Manusia, di mana dia tidak menyelesaikannya.
Dia sempat menyerahkan tesisnya berjudul Sexuality and Everyday Transnationalism Among South Asian Gay and Bisexual Men in Manchester. Tesis itu diajukan pada Agustus 2016.
Tetapi, Reynhard Sinaga dinyatakan gagal, sehingga dia diminta untuk memperbaikinya.
Source | : | The Independent,The Guardian,kompas,grid,Fotokita.id |
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR