Nakita.id - Ketika Si Kecil sudah mulai besar dan Moms ingin menambah momongan, tentunya kebingunan selanjutnya adalah mengenai jarak kehamilan.
Beberapa faktor seperti kasih sayang hingga finansial menjadi pertimbangan pada jarak kehamilan selanjutnya.
Mungkin ada Moms yang ingin memberi jarak 1 tahun dengan Si Kecil dengan alasan agar ia ada temannya.
Namun, ada juga Moms yang ingin memberi jarak 4 tahun agar tidak terlalu repot dan Si Kecil sudah bisa menjaga calon adiknya.
Pertimbangan seperti itu bukanlah hal yang salah, bahkan sangat diperlukan.
Moms bisa perhatikan keuntungan dan tantangan yang dilansir dari what to expect ini agar bisa menetapkan jarak yang tepat untuk kehamilan selanjutnya.
Jarak 1 Tahun Untuk Kehamilan Selanjutnya
Memilih jarak 1 tahun untuk kehamilan selanjutnya akan membuat Si Kecil merasa memiliki teman sebaya ketika adiknya sudah bisa diajak bermain.
Ketika memiliki anak yang berusia hampir sama maka dapat dipastikan tidur Moms akan terganggu dan lebih melelahkan karena mengurus 2 bayi sekaligus.
Namun, keuntungan dibaliknya yaitu Moms bisa merawat Si Kecil sekaligus seperti mengganti popok, mandi, dan lainnya.
Bahkan waktu luang untuk bermain dengan para Si Kecil akan lebih banyak dibandingkan dengan Moms lain yang memiliki jarak usia anak cukup jauh.
Pun ketika bayi Moms lahir dengan jarak 1 tahun maka bisa meminimalkan rasa cemburu sang kakak.
Kenapa? Karena Si Kecil belum sepenuhnya mengerti arti kelahiran adiknya sehingga kecil kemungkinan ia menolaknya.
Selain itu, karena jarak kehamilan selanjutnya yaitu 1 tahun akan Si Kecil akan terbiasa dengan sendirinya untuk membagi perhatian Moms dan Dadsnya.
Memang benar ketika Si Kecil dan adiknya hanya berjarak 1 tahun maka kemungkinan bertegkar akan lebih sering.
Namun, Si Kecil akan merasa selalu memiliki teman untuk bermain hingga menonton tv.
Moms perlu mengetahui bahwa kehamilan dengan jarak 1 tahun cukup membuat sistem tubuh Moms kesulitan karena belum pulih sepenuhnya setelah melahirkan Si Kecil.
Hal itu karena kadar besi dan kalsium Moms masih sedikit dan terdapat kemungkinan terjadi anemia prenatal atau kekurangan darah merah selama kehamilan.
Bahkan beberapa penelitian menunjukkan bahwa tingginya risiko melahirkan prematur dan calon bayi menderita autisme.
Apalagi jika Moms sebelumnya melakukan operasi sesar, tentunya dengan jarak 1 tahun akan berbahaya.
Baca Juga: Enyahkan Mitos! Ketahui 6 Manfaat Kesehatan Menakjubkan Jika Mengonsumsi Durian Selama Kehamilan
Jarak 2 Tahun Untuk Kehamilan Selanjutnya
Memilih 2 tahun untuk jarak kehamilan selanjutnya menjadi pilihan yang baik karena sistem tubuh Moms sudah pulih.
Para ahli pun merekomendasikan untuk memberi jarak setidaknya 18 bulan untuk kehamilan selanjutnya demi mengurangi risiko kelahiran prematur atau berat badan lahir yang rendah.
Selain itu, Moms juga sudah melewati fase merawat bayi sebelumnya sehingga ketika mengurus kembali menjadi lebih mudah dan tidak mudah cemas.
Moms perlu perlu ketahui bahwa Si Kecil sudah mulai terbiasa memiliki perhatian Moms dan Dads secara sepenuhnya setidaknya selama 2 tahun.
Hal itu akan menimbulkan rasa cemburu Si Kecil kepada adiknya dan ia akan mulai mencari perhatian agar mendapatkan sepenuhnya kembali.
Kondisi ini akan menyebabkan Si Kecil mengalami regresi atau kemunduran dari rutinitas yang seharusnya sudah biasa dilakukan seperti mengompol atau pipis sembarangan hingga bertindak seperti anak bayi kembali.
Apabila hal ini terjadi, urungkan kemarahan Moms serta berikan pengertian pada Si Kecil bahwa Moms dan Dads tetap menyayanginya.
Jarak 3 Tahun Untuk Kehamilan Selanjutnya
Sebuah penelitian menyatakan risiko persalinan terendah terjadi pada kelahiran dengan jarak 3 tahun.
Selain itu, Si Kecil yang berusia 3 tahun sudah mulai mudah dirawat serta dapat menghibur dirinya sendiri dengan bermain dengan teman atau permainannya di rumah.
Namun, kecemburuan masih menjadi permasalahan utama ketika Si Kecil bertemu adiknya yang baru lahir.
Semakin besar usianya maka Si Kecil akan mulai bisa menyadari saat perhatian Moms dan Dads berkurang padanya.
Bahkan memasuki usia 3 tahun ini, tidak menutup kemungkinan mulai terjadi kekerasan fisik kepada adiknya.
Moms perlu memerhatikan keadaan Si Kecil dan pastikan tetap memberikan kasih sayang padanya serta berikan pengertian.
Jangan memarahi Si Kecil ketika ia kesal hingga memukul adiknya karena merasa Moms dan Dadsnya direbut.
Hal itu akan membuat Si Kecil semakin kesal pada adiknya dan mencari perhatian lebih dengan membuat keonaran di rumah hingga lingkungan bermainnya.
Di samping itu terdapat permasalahan finansial yang Moms perlu perhatikan juga.
Memiliki anak usia 3 tahun mungkin belum terasa permasalahan finansial ketika mereka masih kecil.
Namun, ketika keduanya sudah besar akan ada waktu dimana sang kakak masuk sekolah menengah atas dan sang adik masuk sekolah menengah pertama sehingga terdapat pengeluran 2 kali lipat untuk pendidikan.
Untuk mengatasinya Moms dan Dads perlu menabung ekstra agar tidak menjadi permasalahan serius nantinya.
Baca Juga: Meski Memiliki Banyak Manfaat, Ternyata Serai Juga Dapat Menjadi Pemicu Keguguran Moms
Jarak 4 Tahun Ke Atas Untuk Kehamilan Selanjutnya
Memasuki usia 4 tahun atau lebih Si Kecil akan mulai dewasa serta lebih pengertian pada Moms, Dads, dan adiknya.
Memilih jarak kehamilan selanjutnya ketika Si Kecil 4 tahun atau lebih akan mengurangi permasalahan kecemburuan.
Si Kecil yang sudah menjadi kakak ini sudah mulai mandiri serta sudah menemukan kegemarannya sendiri.
Bahkan tidak menutup kemungkinan sang kakak dapat membantu Moms merawat bayi seperti menyiapkan pakaian setelah mandi atau menjaganya ketika Moms sedang melakukan pekerjaan rumah tangga.
Selain itu, Moms akan lebih menghemat untuk perlengkapan bayi seperti pakaian, selimut, hingga kereta bayi.
Hal itu karena sang adik bisa menggunakan perlengkapan bayi turunan dari kakaknya.
Namun, komplikasi kelahiran akan kembali meningkat terlebih Moms melahirkan pada usia di atas 35 tahun.
Dalam kondisi ini Moms perlu konsultasikan ke dokter terkait keamanan selama proses kehamilan hingga persalinan.
Source | : | what to expect |
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR