Nakita.id - Apakah Moms tahu bila anak memilih porsi tidur yang berbeda termasuk kebutuhan tidur anak 3 tahun?
Bila si Kecil sudah memasuki usia emas, maka pola tidurnya harus terjaga dan berkualitas.
Hal ini karena mereka akan semakin aktif dan juga banyak aktivitas yang akan menguras tenaganya cukup banyak.
Oleh karena itu, tidur merupakan bagian dari aktivitas alami untuk pemulihan stamina.
Saat tidur hormon-hormon pertumbuhan akan lebih aktif diproduksi.
Hormon pertumbuhan ini akan merangsang pertumbuhan tulang dan jaringan.
Hal ini diperlukan bagi anak usia batita yang memang sedang dalam masa tumbuh kembang.
Selain itu, metabolisme tubuh di saat tidur juga akan meningkat dan semua sel-sel tubuh akan mengalami pemulihan sehingga ketika terbangun kondisi anak akan lebih bugar.
Kondisi ini memungkinkan anak untuk melakukan aktivitasnya dalam mengeksplorasi lingkungan.
Baca Juga: Bahan untuk MPASI Bergizi Bayi 12 Bulan ini Jadi Makanan Agar Anak Cerdas
Tentunya hal ini memberikan pengaruh sangat positif bagi tumbuh kembang anak, kecerdasan, serta emosi jiwanya.
Ketika masih bayi, kebutuhan tidur si Kecil sangat besar, yakni sekitar 16-20 jam dalam sehari.
Baca Juga: Daftar Menu MPASI Bergizi Sebagai Makanan Agar Anak Cerdas, Penting untuk Moms
Memasuki usia 1-3 tahun kebutuhan tidurnya akan berkurang menjadi 10-14 jam.
Memasuki usia 2-3 tahun, pola tidur anak sudah lebih pasti, mengarah ke pola tidur anak.
Kecuali bila orangtua lalai menerapkan kebiasaan tidur teratur di usia batita awal, pola tidurnya tetap tidak menentu.
Di usia ini kebutuhan tidur anak juga sudah berkurang, menjadi sekitar 10-12 jam.
Hal ini juga dipengaruhi aktivitas motorik dan eksplorasinya yang berkembang pesat.
Anak sudah bisa berlari-larian, melompat-lompat, terampil memanjat, bersepeda roda tiga, dan sebagainya.
Baca Juga: Susah Atur Jadwal Tidur Si Kecil? Lakukan Ini Agar Kebutuhan Tidur Anak Usia 2 Tahun Terpenuhi
Bahkan ada yang sudah ikut dalam kelompok bermain.
Kalaupun pola tidur pagi menjelang siang masih ada, hal itu dianggap wajar.
Yang perlu dijaga adalah durasinya, agar jangan terlalu lama dan menggeser waktu tidurnya di malam hari.
Anak batita akhir yang tidur tanpa intervensi biasanya bangun pagi sekitar pukul 06.00-07.00.
Setelah itu anak melakukan aktivitas mandi, sarapan, bermain di rumah, atau pergi ke lokasi kelompok bermainnya.
Barulah usai makan siang, sekitar pukul pukul 13.00-14.00 anak mengantuk dan tidur selama 1-2 jam.
Malam hari, ia kembali mengantuk sekitar pukul 20.00--21.00 dan tidur selama 8--10 jam hingga bangun pagi.
Sebagian anak mungkin masih terbangun 1-2 kali di malam hari karena haus atau lapar. Berikan air putih saja atau susu kalau dia minta.
Baca Juga: Pola Tidur Moms Tak Lagi Kacau, 5 Hal Ini Bantu Si Kecil Tidur Nyenyak
Ajak anak tidur kembali, atau kalau ia terangsang untuk bermain, batasi areanya hanya dalam kamar. Cukup awasi dan tak usah terlalu meladeninya.
Tidur yang cukup ikut menentukan optimalisasi tumbuh kembang anak.
Tanpa kecukupan tidur, anak mudah rewel, tidak bisa berkonsentrasi, dan lekas letih.
Karenanya, pola tidur yang baik harus dibentuk sejak anak masih bayi.
Secara otomatis jam biologisnya akan membentuk pola tidur teratur hingga usia berikutnya.
4 Rekomendasi Susu Penggemuk Badan Anak yang Bisa Bikin Si Kecil Lebih Gemuk dan Sehat
Source | : | Parents,babycenter |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR