4. Utamakan fungsi daripada model
Pilih model baju yang simpel dan sesuai dengan tubuhnya yang masih kecil sehingga baju tersebut tidak menghalangi gerakannya.
5. Perhatikan tinggi tubuh bayi
Tinggi bayi juga perlu diperhatikan untuk memilih baju, terutama bayi yang sudah bisa merangkak.
Hindari memilihkan baju atau celana yang kelewat panjang karena dapat membahayakan saat merangkak.
6. Perhatikan posisi label baju
Posisi label yang baik adalah yang letaknya jauh dari kulit bayi (menempel pada baju bagian luar), sehingga label tersebut tidak akan bergesek dengan kulit saat bayi bergerak.
Bayi pun akan terhindar dari rasa tak nyaman dan iritasi kulit.
Kalaupun letaknya di bagian dalam, Moms bisa mengguntingnya sebelum baju dipakai bayi.
7. Perhatikan bagian baju yang dapat mengganggu
Misalnya, kerah yang terlalu sempit dan terlalu tebal akan membuat bayi merasa tidak nyaman.
Hindari karet elastis karena bisa membuat kulit bayi terjepit, memerah, teriritasi.
Sebagai gantinya, gunakan benang karet yang daya rekatnya lebih lembut.
Sedapat mungkin hindari penggunaan kancing besar dan menonjol (kancing metal) seperti yang sering digunakan pada celana atau overall berbahan jin.
Bahaya dari kancing metal adalah tidak higienis ketika sudah berkarat dan karatnya diisap bayi.
8. Warna baju tidak boleh luntur
Bayi pada umumnya sangat aktif bergerak ke sana ke mari sehingga sering berkeringat.
Jika pewarna baju luntur dan menempel di tubuh si bayi, bahannya dapat memicu alergi.
Cucilah terlebih dahulu baju yang baru dibeli agar bahannya menjadi lembut dan terbebas dari kotoran.
Jngan salah memilih baju ya Moms, agar Si Kecil nyaman dan senang menjalani harinya bersama Moms dan Dads.
Baca Juga: Psikolog: Terlalu Memanjakan Anak Membuatnya Rentan Jadi Korban Bullying di Sekolah
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Nakita |
Penulis | : | Nur Marufah Saniati |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR