Pertama, unfollow akun-akun yang tidak membawa kebahagiaan.
Ketika Moms melihat posting-an seseorang, tanyakan pada diri sendiri apakah unggahan foto tersebut membuat Moms merasa iri?
Ingat Moms, foto yang diunggah mungkin akan memiliki nilai positif di mata orang lain, namun bagi sebagian lain bisa menjadi nilai negatif.
Itulah mengapa, penting bagi Moms untuk menyaring akun-akun mana yang akan memberi kesenangan dan inspirasi, bukan justru membawa rasa sebal, benci dan iri.
Kedua, prioritaskan konten positif.
Carilah lebih banyak akun-akun yang akan membuat Moms merasa baik, seperti hal-hal yang terkait hobi atau akun-akun inspiratif.
Ketiga, Moms harus ingat dan sadar bahwa orang tidak posting kehidupan nyata mereka.
Jika Moms melihat foto seorang kerabat yang menampilkan kebahagiaan, maka tak perlu iri.
Semua orang berhak memperoleh kebahagiaan mereka dan membagikannya.
Jangan merasa bahwa kehidupan orang lebih baik dari kehidupan Moms, mungkin saja di balik kebahagiaanya, ia mengalami banyak kesulitan.
Baca Juga: Sempat Viral Karena Pengobatan Tradisionalnya, Ini Aset Kekayaan yang Dimiliki Ponari
Keempat, tahukah Moms, terlibat dalam kolom komentar dan menyukai posting-an teman lebih baik dilakukan daripada hanya sekadar scrolling?
Sebuah studi menunjukkan bahwa pengguna pasif cenderung memikirkan tentang perbandingan sosial dan kecemburuan, sedangkan pengguna aktif merasa jauh lebih terhubung dan bersahabat dengan media sosial mereka.
Tentu saja, menulis di kolom komentar juga tidak bisa dilakukan secara berlebihan.
Tanyakan pada diri Moms, mengapa perlu menggunakan Instagram?
Itu akan membantu Moms mempertimbangkan penting tidaknya waktu Moms dihabiskan untuk melihat-lihat Instagram.
Moms, gunakanlah Instagram secara bijak dan sesuai kebutuhan ya.
Source | : | huffingtonpost.com |
Penulis | : | Fairiza Insani Zatika |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR