Viral Video Anak Makan Kecebong, Dokter Ini Ungkap Bahaya Besar di Baliknya

Nakita.id - Beberapa waktu lalu media sosial dihebohkan dengan video seorang anak yang memakan kecebong hidup-hidup.

Video singkat yang difilmkan di China itu memperlihatkan seorang anak yang tengah diberi semangkuk kecebong hidup oleh sang ibu.

Setidaknya ada sekitar tujuh ekor kecebong dalam mangkuk tersebut.

"Mereka ikan kecil, ikan kecil," ujar sang ibu.

Lantas, aksi sang ibu ini langsung mendapat kecaman dari para warganet dan dokter.

BACA JUGA: Tanda-tanda di Wajah ini Jadi Pertanda Masalah Serius Pada Tubuh

Pei Honggang, seorang Pediatrian dari Rumah Sakit Shenzhen merupakan salah satu dokter yang mengecam aksi berbahaya tersebut.

Meskipun memakan kecebong merupakan salah satu pengobatan tradisional yang dipercaya masyarakat kuno di China, tetapi dr. Pei mengatakan bahwa aksi berbahaya tersebut dapat menyebabkan kelumpuhan.

"Faktanya adalah makan kecebong hidup dapat mengarah ke infeksi parasit. Larva cacing pita dapat masuk ke dalam tubuh dengan makan kecebong, katak, ular," ujarnya sebagaimana yang dilansir dari The Sun.

Untuk menentang aksi berbahaya itu, ia bahkan mengunggah sebuah foto infeksi parasit yang pernah ditemukannya di perut anak dalam ruang operasi.

BACA JUGA: Beberapa Fakta Menarik Tentang Bayi Yang Lahir di Bulan April Menurut Riset

Foto yang disediakan oleh petugas medis di Kota Shenzhen Provinsi Guangdong Selatan China itu menunjukan seorang anak yang tengah menderita infeksi spirometra erinaceieuropaei.

"Ini adalah pasien yang menderita infeksi cacing pita di perutnya. Jenis yang menyebabkan serangan epilepsi," ujar Dr. Pei.

"Orangtua yang memberi makan anak-anak mereka dengan kecebong hidup baru menonton video dari cacing pita ini," tambahnya.

BACA JUGA: Ini Perbedaan Reaksi Jika Vitamin Dikonsumsi Pagi dan Malam Hari

Sebuah penelitian medis menyatakan bahwa konsumsi kecebong hidup dapat menyebabkan sparganoisis atau infeksi parasit yang merupakan salah satu masalah serius.

Infeksi ini dapat bermigrasi ke berbagai bagian tubuh seperti otot, mata, mulut, otak, payudara, paru-paru, organ perut, dan kanal tulang belakang.

Gejala infeksi ini biasanya ditandai dengan demam tinggi yang persisten, nyeri perut, adhesi usus atau obstruksi, dan bahkan dalam beberapa kasus terntentu dapat terjadi kelumpuhan.

Satu-satunya cara yang dapat dilakukan untuk menghilangkan infeksi ini adalah melalui operasi.

BACA JUGA: Ini Risiko Penyakit Pada Bayi yang Lahir dari Ibu Golongan Darah O

 

PROMOTED CONTENT