Nakita.id – Indonesia sudah dalam kondisi gawat darurat Diabetes Melitus (DM), di 2030 diperkirakan ada 21,3 juta jiwa masyarakat Indonesia mengidap DM.
BACA JUGA: Bukan Kembar, 5 Artis Indonesia Ini Sekilas Mirip Artis Bollywood
Penting diketahui, pra diabetes millitus kerap tak disadarai oleh penderitanya. Sebab kebnayakan orang tak merasakan gejala apapun.
Tahu-tahu setelah cek gula darah sudah melebihi ambang batas normal.
Dengan bahasa lain, sudah positif mengalami Diabetes Melitus (DM).
Dilansir dari uiupdate.ui.ac.id, DM adalah penyakit tidak menular yang disebabkan oleh ketidakmampuan tubuh untuk memproduksi hormon insulin atau karena penggunaan yang tidak efektif dari produksi insulin.
BACA JUGA: Bukan Matematika, Pelajaran Inilah yang Bisa Membuat Anak Cerdas
Adanya peningkatan gula darah merupakan gejala umum yang tidak bisa terkontrol pada penderita diabetes, dan akhirnya membawa ke dampak yang lebih serius bagi tubuh.
Dilihat dari penyebabnya, DM terbagi menjadi dua tipe yakni, tipe 1 yang disebabkan keturunan dan tipe 2 yang disebabkan gaya hidup.
Secara umum, dari semua penderita diabetes di dunia sekitar 80% menderita diabetes tipe 2.
BACA JUGA: Bertahun-tahun Menikah, 5 Pasangan Ini Mesranya Selalu Bikin Iri
Di Indonesia, angka kejadian DM mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Diperkirakan 2030 angka kejadian DM dapat mencapai 21,3 juta jiwa (Depkes, 2009).
Angka di atas merupakan warning bagi pemerintah juga semua pihak terkait, tak terkecuali masyarakat umum.
Ingat, DM disebut juga ibu dari segala penyakit.
Bahasalainnya, pasien DM akan sangat mungkin terserang penyakit-penyakit berat dan mematikan lainnya. Seperti, gagal ginjal, penyakit jantung, hingga stroke.
Untuk masalah DM ini upaya preventif adalah yang terbaik.
Kenapa? Karena jika sudah positif DM berarti sepanjang hayat dikandung badan akan menderita DM.
Pengobatan DM yang ada hanya sebatas manajemen DM. Artinya mengontrol gula darah supaya tidak naik atau turun. Tapi tidak menyembuhkan ataupun menghapuskan DM dari penderitanya.
BACA JUGA: Senangnya Cynthia Lamusu Saat Anak Kembarnya Bisa Katakan Ini
Manajemen DM, dilakukan dengan obat-obatan, termasuk penyuntikan insulin, juga manajemen pengaturan gaya hidup. Mulai dari istirahat, aktivitas, hingga makanan dan minuman.
Adapun pencegahan DM yang terbaik dengan memperhatikan gaya hidup, pola makan, dan kebiasaan berolahraga sehingga seluruh fungsi tubuh dapat berjalan optimal.
Selain itu, pantau juga gula darah secara rutin untuk deteksi awal dan upaya kuratif dini.
Dengan manajemen pencegahan DM, akan membantu setiap manusia menurunkan berat badan dan meningkatkan kesehatan dengan menekankan makanan padat nutrisi, kaya serat, bersama dengan olahraga teratur.
BACA JUGA: Unggah Foto Ini, Warganet Soroti Cara Ridwan Ghany Menjemur Bayinya
Untuk manajemen pencegahan DM banyak cara yang bisa dilakukan, salah satunya melakukan program South Beach Diet (SBD).
Seperti apa program SBD untuk manajemen pencegahan DM?
*Makan gandum utuh, seperti beras merah, nasi liar, bulgur, oatmeal yang dimasak lambat, dan roti serta pasta gandum.
*Mengonsumsi kacang dan legum secara teratur.
*Mengonsumsi banyak sayuran.
*Hindari pengolahan makanan dengan lemak tidak sehat (seperti margarin dan mentega) atau saus yang dimaniskan.
*Rutin mengonsumsi buah-buahan segar dengan indeks glikemik rendah, seperti buah beri, apel, dan atau buah jeruk, seperti jeruk dan buah grapefruit. Hindari buah-buahan kalengan atau tersumbat dengan tambahan pemanis atau sirup.
*Baik mengonsumsi susu tanpa lemak atau rendah lemak dalam diet, seperti susu kedelai rendah lemak atau pemanis buatan, dan yoghurt tanpa lemak atau rendah lemak.
BACA JUGA: Terlibat Perburuan Liar 20 Tahun Lalu, Salman Khan Dipenjara 5 Tahun
*Rutin mengonsumsi protein tanpa lemak, seperti ikan, payudara unggas tanpa kulit, dan potongan daging sapi tanpa lemak; gunakan metode memasak yang lebih sehat, seperti memanggang.
*Pastinya selalu menghindari lemak jenuh dan trans. Sebagai gantinya, pilih lemak tak jenuh tunggal dan omega-3 yang ditemukan dalam alpukat, kacang-kacangan, ikan, dan minyak zaitun dan canola ekstra-virgin.
“Jika seseorang mengikuti South Beach Diet dan menurunkan berat badan, benar-benar dapat membalikkan pra-diabetes dan secara signifikan mengurangi risiko serangan jantung dan stroke," papar Dr Arthur Agatston, kardiologis preventif dan penulis The South Beach Diet.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | https://uiupdate.ui.ac.id |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR