Sebelum menjalankan diet keto, sebaiknya konsultasikan dengan dokter spesialis gizi untuk dipastikan diet apa yang paling sesuai ya, Moms.
"Nanti akan dilihat dari hasil pemeriksaan laboratorium dan juga diukur komposisi tubuhnya. Baru dokter akan memberi panduan pola makan yang tepat," katanya.
Dalam diet penurunan berat badan, yang menjadi target bukan hanya penurunan berat badan dan otot, tetapi lemak tubuh.
"Terutama lemak visceral atau lemak di sekitar organ tubuh. Sehingga berat badan turun dan bonusnya jadi lebih sehat," papar Cindiawaty.
Diet di bawah pengawasan dokter juga lebih aman karena akan terus dipantau proses penurunannya.
Baca juga: Waspada Moms!, Perhatikan Ini Dia Ciri-ciri Susu Formula Palsu
"Kalau tidak sesuai target dievaluasi apa yang perlu diperbaiki. Jangan hanya melakukan diet sendiri. Berat badannya turun tapi risiko penyakit meningkat karena kebanyaka konsumsi lemak jenuh," katanya.
Bila ingin menjalani diet keto, menurut Cindiawaty, lemak yang dikonsumsi sebaiknya 20 persen dari total kebutuhan harian dan harus berasal dari lemak tidak jenuh, misalnya ikan laut, kacang-kacangan, minyak zaitun, minyak kanola, atau chia seed.
"Ini adalah saran asupan lemak dari konsensus internasional.
Selain itu asupan protein harus sesuai kebutuhan, juga konsumsi sayur dan buah untuk kebutuhan serat dan vitamin," paparnya.
Diet ketogenik, imbuh Cindiawaty, tidak disarankan untuk menjadi pola makan dalam jangka panjang.
"Bagaimana pun tubuh kita tetap perlu karbohidrat," ujarnya.
Artikel ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul "Diet Ketogenik Harus Dalam Pengawasan Dokter"
Penulis | : | Gisela Niken |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR