Semuanya mengandung unsur filosofis tinggi tapi sangat disayangkan karena permainan tradisional mulai dilupakan.
Beberapa jenis permainan tradisional itu adalah cinciripit, galah bandung, dan bebentengan.
Haris mengatakan dengan permainan tradisional anak-anak bisa mempelajari pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
Baca Juga: Hati-hati 3 Dampak Buruk Ini Akan Serang Anak Jika Sering Main Games
Selain itu, permainan tradisional bisa juga dapat mengembangkan aspek peng embangan moral, nilai agama, sosial, bahasa, dan fungsi motorik. Contohnya permainan congklak.
Selain belajar mengelompokan benda berdasarkan bentuk atau membedakan besar kecil, permainan yang dimainkan dua orang ini juga mengajarkan anak aspek sosial, emosional, dan moral agama yang tinggi, katanya.
Baca Juga: Berapa Lama Waktu yang Bisa Digunakan untuk Bermain Bersama Si Kecil? Simak Jawabannya
Oleh karena itu ia memandang, permainan tradisional bisa menjadi sarana yang baik dalam mengembangkan pendidikan anak usia dini.
Salah satu yang ut ama mamapu memberikan unsur pendidikan pada anak dengan biaya murah dan hasil yang memusakan.
Hal yang sama dikatakan Rudi Corens dari Museum Anak Kolong Tangga Yogyakarta.
Source | : | Kompas.com,Nakita.id |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR