Dalam penelitian ini, ia bersama timnya memeriksa sampel jaringan rahim dari 183 wanita.
Para tim menemukan bahwa adanya kehilangan sel-sel telur dari wanita yang telah mengalami keguguran lebih dari satu kali.
Penelitian ini juga menemukan berkurangnya sel telur turut memicu penuaan pada rahim.
Pemulihan setelah keguguran akan terbantu oleh sel telur.
Sel ini akan membantu rahim kembali normal agar bisa bereproduksi serta memiliki siklus menstruasi yang normal.
Namun jumlah sel yang tidak mencukupi membuat pemulihan pada rahim.
Penuaan pada sel rahim juga membuat rahim tidak mampu memersiapkan kehamilan berikutnya.
Lalu, apa yang perlu Mama lakukan jika sudah mengalami keguguran berulang? Menurut Professor Jan Brosens, masih ada harapan bagi wanita bagi wanita yang mengalami keguguran berulang.
Penelitian ini akan membantu penelitian lain untuk menemukan pengobatan yang merangsang kerja sel telur.
Baca juga:
Penelitian ini juga memberikan rekomendasi terhadap para dokter untuk mengganti obat untuk merangsang terjadinya pembentukan sel baru.
Sebelum hamil, wanita perlu memeriksakan terlebih dahulu kondisi rahimnya.
Hal tersebut akan mengurangi risiko terjadinya keguguran berulang kali.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR