Nakita.id - Tidak banyak yang dapat merekam bentuk sel telur manusia.
Dari sedikit koleksi yang ada, berikut sel telur manusia yang sempat terekam kamera.
Adalah Dr Jacques Donnez, seorang ginekolog yang berhasil merekam proses pelepasan sel telur manusia yang disebut ovulasi secara detail pada saat proses pembedahan seorang wanita yang berusia 45 tahun.
Sang dokter tersebut mengatakan bahwa proses ovulasi tersebut membutuhkan waktu sekitar 15 menit.
Baca juga : Pernah Temukan Benjolan di Tangan atau Kaki Seperti Ini? Simak Info Medisnya
Sangat singkat, bukan? Itulah mengapa foto sel telur manusia yang terekam kamera itu menjadi momen istimewa.
Foto ini diterbitkan di jurnal New Scientist magazine. "Pelepasan oocyte (sel telur belum matang) dari ovarium sangatlah penting dalam proses reproduksi manusia.
Lewat foto ini kita bisa lebih memahami mekanisme itu secara lebih jelas, ungkap Donnez yang juga akademisi di Catholic University of Louvain Brussels.
Asal tahu saja, ovum atau sel telur merupakan sel terbesar dalam tubuh.
Ukurannya kurang lebih sebutir pasir sehingga dapat dilihat secara kasat mata.
Tapi di dalam tubuh, ukuran ini sangat besar, 4 kali lebih besar dari sel kulit dan 26 kali lebih besar dari sel darah merah, dan 16 kali lebih besar dari sperma.
Ovum ditutupi folikel telur dari indung telur (ovarium).
Baca juga : 6 Cara Merawat Kulkas dan Isi Di Dalamnya. Nomor 5 Gawat Kalau Terlewat
Ia dilingkari oleh zona pelusida (membran tebal transparan di sekitar sel telur mamalia yang dapat ditembus oleh sperma dalam proses pembuahan) dan dilapisi korona radiata (lapisan sel yang mengelilingi sel telur setelah ovulasi).
Baca juga: Wow! Ternyata, bukan Sperma Pertama yang Membuahi Sel Telur! Tapi..
Simak foto-foto sel telur lebih lengkap di sini:
Berkurangnya Sel Telur Memicu Keguguran
Mengalami keguguran merupakan hal buruk bagi wanita.
Namun, keadaan semakin parah jika Mama mengalami keguguran berulang kali.
Sebuah penelitian terbaru yang dibuat oleh University of Warwick menemukan jawaban tersebut.
Professor Jan Brosens kurangnya kualitas rahim dan jumlah sel yang menurun menjadi penyebab wanita mengalami keguguran berkali-kali.
Menurut Jan Brosens, wanita yang mengalami keguguran memang memiliki kualitas rahim yang buruk sebelum hamil.
Baca juga :
Dalam penelitian ini, ia bersama timnya memeriksa sampel jaringan rahim dari 183 wanita.
Para tim menemukan bahwa adanya kehilangan sel-sel telur dari wanita yang telah mengalami keguguran lebih dari satu kali.
Penelitian ini juga menemukan berkurangnya sel telur turut memicu penuaan pada rahim.
Pemulihan setelah keguguran akan terbantu oleh sel telur.
Sel ini akan membantu rahim kembali normal agar bisa bereproduksi serta memiliki siklus menstruasi yang normal.
Namun jumlah sel yang tidak mencukupi membuat pemulihan pada rahim.
Penuaan pada sel rahim juga membuat rahim tidak mampu memersiapkan kehamilan berikutnya.
Lalu, apa yang perlu Mama lakukan jika sudah mengalami keguguran berulang? Menurut Professor Jan Brosens, masih ada harapan bagi wanita bagi wanita yang mengalami keguguran berulang.
Penelitian ini akan membantu penelitian lain untuk menemukan pengobatan yang merangsang kerja sel telur.
Baca juga:
Penelitian ini juga memberikan rekomendasi terhadap para dokter untuk mengganti obat untuk merangsang terjadinya pembentukan sel baru.
Sebelum hamil, wanita perlu memeriksakan terlebih dahulu kondisi rahimnya.
Hal tersebut akan mengurangi risiko terjadinya keguguran berulang kali.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR