Nakita.id – Olahraga yang dilakukan selama hamil memiliki, manfaat untuk Moms dan janin.
Namun, olahraga harus dihentikan apabila Moms memiliki penyakit yang meningkatkan risiko kehamiln.
Oleh karena itu Moms perlu konsultasi terlebih dahulu ke dokter tentang kesehatan Moms dan janin, juga menanyakan olahraga apa saja yang boleh Moms lakukan.
Baca Juga: Olahraga Saat Hamil Bisa Menjaga Bentuk Tubuh, Berikut Latihan Ringan untuk Bumil
Olahraga yang bisa dilakukan saat hamil
Selama Moms mendapat izin untuk berolahraga dari dokter, Moms bisa mempertimbangkan latihan kardiovaskular berikut untuk meningkatkan sirkulasi darah, tonus otot, dan daya tahan
1. Renang
Berenang mungkin merupakan latihan kehamilan yang sempurna.
Di dalam air, berat Moms lebih sedikit daripada di darat sehingga Moms akan merasa lebih ringan dan cepat bergerak.
Berenang di kolam renang juga dapat membantu meredakan mual, nyeri linu panggul, dan pergelangan kaki bengkak.
Hanya saya Moms harus berhati-hati saat berjalan di sisi kolam yang licin, dan melangkah atau meluncur ke dalam air daripada menyelam atau melompat.
Si Kecil yang sedang tumbuh didalam rahim tidak siap untuk menangani gelembung yang terbentuk di dalam tubuh ketika Moms dengan cepat mengubah ketinggian di bawah tekanan air.
Itu sebabnya scuba diving termasuk aktivitas yang tidak boleh dilakukan oleh Moms hamil.
Saat kehamilan Moms berlanjut, pusat gravitasi Moms kemungkinan akan hilang juga.
Semua itu berarti dampak menyelam tidak sebanding dengan risiko potensial.
2. Berjalan
Tidak ada olahraga yang lebih mudah untuk disesuaikan dengan jadwal sibuk Moms selama kehamilan selain berjalan.
Ini adalah latihan yang dapat Moms lakukan sampai tanggal melahirkan diperkirakan dokter untuk Moms ke rumah sakit.
Bahkan pada hari H melahirkan, berjalan dapat membantu melancarkan kontraksi.
Terlebih lagi, Moms tidak perlu peralatan khusus, hanya menggunakan sepatu kets yang nyaman dipakai.
3. Lari
Moms tetap bisa berlari selama dalam izin serta pengawasan dokter.
Perlu diingat Moms tetap berlari di medan yang rata atau treadmill dan jangan pernah berlebihan.
Sebab, ligamen dan sendi yang longgar selama kehamilan dapat membuat jogging memberikan tekanan lebih keras di lutut dan Moms lebih rentan terhadap cedera.
Moms bisa memilih dan melakukan olahraga yang disukai, tetapi jangan pernah Moms memaksakan diri untuk melanjutkan aktivitas jika sudah merasa lelah.
Sebab, itu bisa berbahaya bagi Moms dan janin.
Segera periksa ke dokter jika terjadi suatu masalah pada kehamilan Moms saat maupun setelah berolahraga.
Source | : | what to expect |
Penulis | : | Nur Marufah Saniati |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR