Nakita.id - Kemarin, Kamis (31/1/2020), akhirnya hasil autopsi jenazah Lina diumumkan oleh pihak kepolisian.
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Saptono Erlangga menegaskan bahwa Lina Jubaedah meninggal dunia bukan karena adanya kekerasan.
Sederet penyakit disebut jadi pemantik Lina Jubaedah tutup usia.
"Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan, saya ulangi tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.
Pada pemeriksaan organ dalam, ditemukan adanya penyakit darah tinggi atau hipertensi, batu pada saluran empedu serta tukak lambung yang luas," jelas Erlangga dikutip Nakita.id dari unggahan kanal YouTube 'Intens Investigasi' (31/1/2020).
Ada beberapa kebiasaan yang sering dilakukan bisa menjadi pemicu munculnya hipertensi seperti yang dialami Lina, loh.
Dilansir dari Kompas.com (3/8/2018), menurut badan kesehatan dunia (WHO), prevelensi penyakit hipertensi di seluruh dunia terus meningkat.
Baca Juga: Belum Usai Kisruhnya dengan Jennifer Dunn, Sarita Abdul Mukti Semprot Pihak Mantan Suami, Ada Apa?
Para ahli menduga faktor genetik menjadi salah satu penyebab munculnya tekanan darah tinggi yang dimiliki seseorang.
Namun, ada pula kebiasaan buruk yang bisa tingkatkan risiko hipertensi.
1. Konsumsi garam yang berlebihan
Ternyata konsumsi makanan yang mengandung garam yang berlebih bisa tingkatkan risiko hipertensi.
Pasalnya, garam yang tinggi dalam tubuh bisa mengganggu keseimbangan natrium alami. Hal itu bisa menjadi penyebab retensi natrium (penimbunan natrium).
Retensi natrium bisa meningkatkan tekanan yang diberikan oleh aliran darah terhadap dinding pembuluh darah sehingga muncul lah hipertensi.
Penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Human Hypertension tahun 2002 menyatakan bahwa pengurangan asupan garam dari 10 gram menjadi 6 gram per hari dapat mengurangi risiko tekanan darah tinggi.
2. Stres
Saat orang stres, otak akan mengeluarkan hormon-hormon stres dalam tubuh seperti kortisol, adrenalin dan norepinefrin.
Horman-hormon tersebut bisa meningkatkan kerja jantung serta menyempitkan diameter pembuluh darah.
Akibatnya, tekanan darah akan mengalami peningkatan 30-40 persen. Walau peningkatan tekanan darah ini bersifat sementara.
3. Obesitas
Semakin berat tubuh seseorang, semakin banyak darah yang diperlukan untuk mengantarkan oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh.
Alhasil, tekanan dalam pembuluh darah akan naik agar darah bisa diedarkan dengan lancar.
Hal itu juga mengakibatkan jantung harus bekerja lebih keras.
4. Malas bergerak
Biasanya orang yang jarang berolahraga memiliki detak jantung yang cenderung lebih cepat.
Hal tersebut membuat jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah.
Jadi, sebaiknya sering-seringlah Moms berolahraga untuk menurunkan risiko hipertensi ya.
Tak hanya kebiasaan buruk di atas, merokok dan konsumsi minuman keras juga bisa tingkatkan risiko hipertensi.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR