Kendati demikian, banyak peneliti menduga penyakit ini disebabkan oleh dua hal, yaitu infeksi, serta kelainan genetik.
Infeksi diduga menjadi salah satu penyebabnya lantaran gejala dan tanda-tanda yang ditunjukkan oleh penderita serupa dengan tanda-tanda infeksi.
Maka dari itu, ada kemungkinan bahwa terdapat bakteri atau virus tertentu yang memicu munculnya penyakit ini.
Namun, hingga sekarang, belum diketahui secara pasti apa patogen yang menimbulkan penyakit ini.
Beberapa patogen yang telah diteliti dan diduga berperan dalam munculnya gejala-gejala adalah parvovirus B19, rotavirus, virus Epstein-Barr, dan virus parainfluenza tipe 3.
Selain karena kemungkinan infeksi virus atau bakteri, para ahli menduga bahwa memang terdapat beberapa anak yang memiliki kecenderungan kelainan genetik, sehingga anak-anak tersebut lebih mudah terserang penyakit ini.
Ini berarti, kondisi tersebut bisa jadi diturunkan dari orangtua sang anak.
Hal ini didukung pula dengan adanya fakta yang mengatakan bahwa penyakit ini lebih banyak ditemukan pada anak-anak keturunan Asia Timur, khususnya Jepang dan Korea.
Baca Juga: Mengenal Penyakit Kawasaki yang Berbahaya Bagi Jantung Bayi
Source | : | Mayo Clinic |
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Nakita_ID |
KOMENTAR