Kemampuan anak berkomunikasi dengan ayah atau ibu bisa meningkat karena proses memasak membutuhkan banyak interaksi.
Orangtua menjelaskan tentang resep masakan dan instruksi memasak, lalu anak bisa mendengarkan dan mengikuti instruksi memasak dari mereka.
Wajar jika anak pun suka ragu dan banyak bertanya, tapi tak mengapa karena itu merupakan proses belajarnya tersendiri.
Pengetahuan anak tentang kata-kata atau bahan memasak baru juga bisa bertambah dari proses memasak bersama ini.
Ketika memasak, anak dapat menggunakan celemeknya sendiri agar lebih semangat dan terasa serius berkecimpung di dapur.
Wajar bila saat memasak anak masih ceroboh dan lebih berantakan sehingga celemek dan bajunya ikut kotor.
Untuk itu, orangtua juga harus siap dengan dapur yang lebih kotor dan berantakan karena bantuan anak saat memasak tak selalu rapi.
Pada akhirnya, yang penting orangtua harus sabar dan tetap mendukung keterlibatan anak sewaktu memasak.
Nah, tunggu apalagi Moms? segara ajak Si Kecil memasak agar bisa jadi anak cerdas dan percaya diri!
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Safira Dita |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR