Nakita.id - Manfaat luar biasa akan Moms dapatkan jika meluangkan waktu #FamilyQuality dengan memasak bersama anak seperti Sarwendah dan Betrand Peto.
Pasalnya, disebutkan jika memasak bersama anak nantinya dapat membuat Si Kecil menjadi cerdas dan percaya diri.
Diketahui sebelumnya jika Sarwendah memang membuat channel YouTube memasak yang ditemani putra putrinya yakni Betrand Peto dan Thalia Onsu.
Namun, siapa sangka jika kegiatan yang dilakukan oleh Sarwendah ini nantinya bisa membuat Si Kecil cerdas dan percaya diri.
Saat memasak di dapur, umumnya anak akan sangat antusias karena bisa memegang banyak bahan masakan, baik itu untuk kue atau untuk lauk pauk lainnya.
Jika Moms ingin meluangkan waktu khusus bersama anak, mengajak Si Kecil memasak seperti yang dilakukan Sarwendah nyatanya bagus untuk dicoba sebagai proses Si Kecil belajar.
Jika biasanya Moms menemani anak belajar dengan buku, pensil, dan kertas, ternyata dengan memasak, anak pun bisa belajar banyak hal dan mengasah aneka kemampuan dirinya lho, Moms!
Dilansir dari Kompas.com, berikut ini beberapa manfaat yang di dapat anak jika ia mau ikut berkecimpung dengan Moms untuk memasak.
Pertama, memasak juga menjadi ajang mengasah kemampuan berhitung karena memasak merupakan aktivitas yang terorganisir dan membutuhkan perhitungan.
Karenanya, memasak jadi cara yang bagus untuk memperkenalkan matematika secara sederhana ke anak-anak dan tentunya akan membuat Si Kecil menjadi cerdas.
Menimbang bahan makanan, mengukur takaran tepung, dan juga menghitung jumlah telur yang dibutuhkan menjadi contoh-contoh yang secara tak langsung menjadi pelajaran berhitung bagi anak.
Selain itu, anak pun bisa mengukur waktu terkait berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk memasak suatu makanan.
Dengan begitu, anak juga dapat mengerti kalau memasak pun butuh perhitungan yang tepat agar menjadi makanan yang bisa disantap.
Ketika ikut memasak, anak-anak bisa mengobservasi dan merasakan hal-hal yang sebelumnya ia tidak ketahui.
Misalnya, anak bisa mengenal lebih banyak bahan-bahan makanan dan teksturnya hingga bisa mengerti bagaimana membedakan daun jeruk dan daun kunyit.
Kemudian, saat memasak kue dan menggunakan pencetak makanan, anak juga jadi bisa mengetahui nama-nama bentuk seperti lingkaran, segitiga, atau bentuk ragam binatang.
Moms sebagai orangtua pun dapat menjelaskan perubahan-perubahan tersebut sebagai pengetahuan baru untuk anak.
Nantinya anak akan merasa berkontribusi karena akan menyajikan makanan untuk keluarganya saat didukung untuk melakukan tugas-tugas yang sesuai kemampuannya.
Perlu diingat, buat aturan dahulu apa yang tak boleh ia lakukan dan alat-alat apa yang bisa berbahaya bagi Si Kecil.
Seperti larangan untuk menghindari memotong dengan pisau tajam, terlalu dekat dengan kompor atau air panas.
Moms juga bisa mengarahkan anak mulai dari menyiapkan alat makan, membantu membersihkan bahan makanan, hingga mengaduk adonan kue.
Kemampuan anak berkomunikasi dengan ayah atau ibu bisa meningkat karena proses memasak membutuhkan banyak interaksi.
Orangtua menjelaskan tentang resep masakan dan instruksi memasak, lalu anak bisa mendengarkan dan mengikuti instruksi memasak dari mereka.
Wajar jika anak pun suka ragu dan banyak bertanya, tapi tak mengapa karena itu merupakan proses belajarnya tersendiri.
Pengetahuan anak tentang kata-kata atau bahan memasak baru juga bisa bertambah dari proses memasak bersama ini.
Ketika memasak, anak dapat menggunakan celemeknya sendiri agar lebih semangat dan terasa serius berkecimpung di dapur.
Wajar bila saat memasak anak masih ceroboh dan lebih berantakan sehingga celemek dan bajunya ikut kotor.
Untuk itu, orangtua juga harus siap dengan dapur yang lebih kotor dan berantakan karena bantuan anak saat memasak tak selalu rapi.
Pada akhirnya, yang penting orangtua harus sabar dan tetap mendukung keterlibatan anak sewaktu memasak.
Nah, tunggu apalagi Moms? segara ajak Si Kecil memasak agar bisa jadi anak cerdas dan percaya diri!
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Safira Dita |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR