Nakita.id – Beberapa bulan terakhir, wabah virus corona tengah menuai perhatian masyarakat dunia.
Pasalnya, akibat virus tersebut, korban terus menerus berjatuhan, namun belum juga ditemukan obat yang mampu menyembuhkannya.
Untungnya, saat ini, Indonesia masih dinyatakan bebas dari virus corona.
Namun, hal tersebut ternyata berbanding terbalik dengan prediksi seorang peneliti.
Mengutip dari Kompas.com, ada seorang peneliti yang memprediksi bahwa sebenarnya kasus infeksi virus corona lebih banyak terjadi di Indonesia dan Thailand, karena lokasinya yang dekat dengan Wuhan, China.
"Indonesia melaporkan nol kasus, tapi mungkin sebenarnya sudah ada beberapa kasus yang tak terdeteksi.
Sementara Thailand melaporkan 25 kasus. Saya pikir sebenarnya lebih banyak dari itu,” ujar ahli epidemiologi, Marc Lipsitch dari Harvard T.H Chan School of Public Health, penulis pendamping dari studi terbaru yang diunggah di medRxiv dikutip dari VOA News, Jumat (7/2/2020).
Menurut Lipsitch, sistem kesehatan di Indonesia dan Thailand mungkin tidak dapat mendeteksi virus corona Wuhan.
Hal tersebut pun bukan tidak mungkin dapat menciptakan masalah di seluruh dunia.
"Kasus yang tidak terdeteksi di negara mana pun berpotensi menyebarkan epidemi di negara-negara tersebut," ujar Lipsitch.
Penelitian yang dilakukan Lipsitch dan timnya adalah satu dari tiga riset teranyar yang mengatakan bahwa virus corona Wuhan kemungkinan sudah ada di Indonesia.
Namun, tidak satu pun dari studi ini yang melalui proses ilmiah normal yang ditinjau oleh para ahli lain di luar tim.
Ketika wabah virus corona Wuhan menyebar dengan sangat cepat, para ilmuwan mengunggah temuannya secara online dan pada server pracetak, agar informasi yang mereka miliki dapat tersebar luas dan bermanfaat.
Meski temuan itu masih dianggap kurang, para peneliti yang dihubungi VOA menyebut bahwa temuan soal virus corona Wuhan yang mungkin sudah ada di Indonesia cukup masuk akal.
Pasalnya, di Cina, jumlah orang yang terinfeksi terus meningkat setiap harinya.
Namun di luar Cina, wabah tersebut tampak "tidak bergerak".
Kalau pun ada temuan baru, jumlahnya hanya mencapai belasan, tidak seperti Cina yang tambahannya mencapai 100 kasus per hari.
Inilah yang lantas membingungkan para ahli kesehatan di dunia.
Jika benar Indonesia terjangkit, dimanakah virus corona tersebut berada?
Ahli virus Christopher Mores dari Milken Institute School of Public Health University yang tidak terlibat dalam penelitian pun mengatakan, hal itu terjadi karena transmisi virus terbukti berbeda di luar zona wabah utama untuk beberapa alasan yang belum dijelaskan.
"Atau kita hanya tidak menangkapnya dan menghitungnya, atau gagal saat mendeteksi," ujar Mores.
Baca Juga: Repot Mengganti Popok Bayi? Moms Bisa Ikuti 5 Langkah Berikut Ini!
Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul, “Ahli Harvard Prediksi Sebenarnya Virus Corona Sudah Sampai Indonesia Namun Tak Terdeteksi: Jika Benar Ada, Di Mana Wilayah Perkembangannya?”
16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan dan Perlunya Aksi Nyata Serta Perlindungan Hak Korban
Source | : | Intisari Online,VOA News |
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Nakita_ID |
KOMENTAR