Nakita.id - Kanker paru rupanya menjadi penyakit serius yang kini sedang 'eksis' di tanah air Indonesia.
Bagaimana tidak, sebab kanker paru sudah meningkat hampir 10 kali lipat dibandingkan dengan 15 tahun yang lalu.
Sedangkan untuk kelompok berisiko tertinggi untuk kanker paru di Indonesia adalah laki-laki dan 11,2 persen diantaranya adalah perempuan.
Hal tersebut diungkapkan oleh dr. Elisna Syahruddin, Ph.D, Sp.P(K) selaku Ketua Pokja Kanker Paru Perhimpunan Dokter Paru Indonesia pada acara Gerakan Nasional Indonesia Peduli Kanker Paru Resmu Dicanangkan untuk Turunkan Prevalensi Kanker Paru di Indonesia.
Karena itu cukup penting untuk kita bisa menurunkan risiko terkenanya kanker paru.
Mengingat bahwa kanker paru adalah jenis kanker yang sangat sulit untuk dideteksi dini.
"Sebenarnya mendeteksi dini kanker paru itu cukup sulit ya sebab dalam medis juga belum ada screening khusus kanker paru," ujar dr. Elisna Syahruddin, Ph.D, Sp.P(K) pada nakita.id saat ditemui di daerah Jakarta Pusat, Selasa (11/2/2020).
"Kalau sudah terasa sakit baru pada datang ke dokter kan. Jadi ya enggak bisa memang dideteksi dini. Karena itu sebisa mungkin jauhi pemicunya ya salah satunya yang terbesar adalah asap (rokok, vape, dan lainnya)," tambahnya.
Jadi penting untuk kita semua melakukan pengendalian faktor risiko agar bisa menurunkan jumlah kasus baru.
Mengenai kondisi ini, Indro Warkop dan juga Melly Goeslaw pun akhirnya terpilih untuk menjadi Duta Gerakan Nasional Indonesia Peduli Kanker Paru.
Di mana mereka akan membantu bersosialisasi mengenai bagaimana motivasi untuk lebih peduli lagi dengan kanker paru.
Salah satu cara yang mereka lakukan adalah dengan mensosialisasikan soal bahaya asap rokok yang mereka bagikan melalui cerita.
Keduanya pun membagikan cerita bagaimana bisa keluar dari kebiasaan merokok yang bisa memperbesar risiko mengidap kanker paru.
"Saya tuh kalau di mana-mana saya bilang bahwa pertama kebodohan terbesar selama hidup saya itu merokok," ujar Indro Warkop.
Indro Warkop pun mengatakan di mana ada momen yang menyadarkannya untuk berhenti merokok.
"Jadi dulu ada anak saya waktu kecil, dia minta saya fotoin dia dengan gaya pegang rokok mainan, terus dia bilang ke saya 'papa, papa fotoin aku nih gayanya begini kayak papa'.
"Bayangin dia niruin gaya gue lagi megang rokok. Sejak saat itu gue tersadarkan untuk berhenti merokok," cerita Indro Warkop.
Rupanya itulah 'pukulan' terbesar yang didapatkan oleh Indro Warkop.
Sebab saat didiagnosis jantung koroner pun ia tak kunjung berhenti merokok.
Indro Warkop pun menyadarkan dirinya bahwa merokok bukan hanya merusak diri sendiri melainkan orang-orang disekitar juga.
Baca Juga: Meski Sedang Asik Liburan di Luar Negeri, Raffi Ahmad dan Gigi Rela Kirim Kado Super Mewah Untuk Kiano Tiger Wong
"Merokok atau tidak memang hak asasi anda, tetapi efek dari hak asasi anda yang merokok itu membuat orang lain susah, membuat orang lain tidak sehat.
"Karena bukan hanya untuk kita, justru untuk orang-orang di sekitar kita yang terpapar."
Indro Warkop pun menceritakan bagaimana sulitnya saat ia harus berhenti merokok.
"Ketika tahun 90-an itu, saya langsung berhenti, dan saya sakau dua minggu. Selama tiga bulan saya masukin apa pun (makan atau minum) itu sakit.
"Tapi saya harus hidup, fisik saya sakit tapi anehnya pikiran saya tidak. Saya masih bisa berpikir. Jadi saya juga sugesti ke diri saya sendiri.
"Saya terus berusaha melawan hawa nafsu untuk merokok, gue bilang ke diri gue 'Ayo, rokok itu buatan manusia, gue buatan Tuhan, pasti bisa'.
"Dan pada saat itu saya merasa, saya laki, saya jantan, dari dulu bapak saya selalu bilang 'janji ya. kamu harus jadi laki'.
"Jadi ya saya merasa saya laki harus laki, laki, laki. Dan menurut saya saat saya bisa tenang dan melawan hawa nafsu saya sendiri, disitu saya merasa laki," pungkas Indro Warkop.
Sebagai informasi, Indro Warkop mengaku konsumsi 4 bungkus rokok dalam satu hari sebelum berhenti.
Hal serupa juga diceritakan oleh Melly Goeslaw, di mana ia punya motivasi yang cukup besar untuk berhenti merokok.
Sehingga ia menyarankan untuk orang-orang yang ingin berhenti merokok adalah cari motivasi.
"Saya masih mau melihat anak-anak saya bertumbuh dewasa, melihat mereka menikah, punya cucu.
"Saya mau menimang cucu, dan saya mau menikmati sisa hidup saya dalam keadaan sehat.
"Kalau umur ya siapa yang tahu itu kehendak Allah, tetapi setidaknya saya bisa menjaga dan menikmati hidup saya dengan hidup sehat," cerita Melly Goeslaw.
Meski tak sebanyak Indro Warkop frekuensi merokoknya, Melly Goeslaw mengaku saat berhenti merokok dirinya menjadi lebih sehat.
"Setelah aku berhenti kemarin tuh malah jadi mikir 'ngapain ya gue selama ini makan asep. Rasanya enggak enak, gitu ya.
"Kedua. akhirnya saya sadar bahwa kita semua dilahirkan dalam keadaan baik. Jadi kalau sampai ada yang rusak di diri kita, berarti kita yang merusak.
"Selain itu kita jadi berdosa, sebab kita merusak diri kita sendiri dan juga merusak orang lain disekitar kita," pungkas Melly Goeslaw.
Baca Juga: Konsumsi Biji Pepaya dengan Cara Ini, Rasakan Khasiatnya Pada Tubuh Cuma dalam Hitungan Hari
Melalui acara ini juga kita diingatkan bahwa tak ada pemeriksaan atau pun virus khusus yang bisa menyebabkan kanker paru.
"Sampai sekarang belum ada bukti ada virus untuk kanker paru ya. Yang sudah terbukti ada virus untuk kanker yaitu kanker serviks.
"Kanker leher rahim itu virusnya HPV. Tapi kalau kanker paru belum terbukti, belum ada virus yang bisa kita tuduh sebagai penyebab kanker paru," pungkas dr. Elisna Syahruddin, Ph.D, Sp.P(K).
Sehingga menjadi sangat penting menjauhi faktor pemicu risiko terkena kanker paru yaitu berbagai jenis asap.
Rayakan Hari Ibu dengan Kenyamanan di Senyaman, Studio Yoga dan Meditasi Khusus Wanita Berdesain Modern serta Estetik
Penulis | : | Rachel Anastasia Agustina |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR