Meski berat, Karen tidak ingin sepanjang hidupnya dipenuhi teka-teki yang tidak terjawab soal kematian anaknya.
Karen pun mengaku sebelum memutuskan anaknya untuk diautopsi, ia mengalami pergulatan batin.
"Tapi bukan hanya saya, keluarga besar saya juga berat. Jadi kami mengumpulkan semua kekuatan yang kami punya supaya berjuang terus sampai kebenaran terungkap," ucap Karen.
Ia menambahkan, pada saat nanti makam mendiang Zefania dibongkar dan dilakukan proses autopsi, ia tak ingin melihatnya.
"Itu makamnya dibongkar, pertama saya tidak akan melihat itu. Kedua, itu hanya jasad, jiwa anak saya sudah di pangkuan Tuhan, cuma badannya aja kok yang dikubur," katanya.
Putri satu-satunya Karen ini diduga terjatuh dari lantai enam balkon apartemen sang suami, Arya Satria Claproth.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ine Yulita Sari |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR