Nakita.id - Sindrom kepala bayi tak sempurna (craniosynostosis) merupakan salah satu sindrom di mana beberapa lapisan tengkorak bayi menutup terlalu dini.
Sindrom kepala bayi tak sempurna (craniosynostosis) menyebabkan masalah pada pertumbuhan otak dan tengkorak yang normal.
Penutupan yang bisa disebut prematur ini menyebabkan tekanan di dalam kepala meningkat dan tulang tengkorak atau wajah berubah dari penampilan normal.
Sindrom ini biasanya merupakan sindrom bawaan dari lahir.
Biasanya setelah bayi lahir, para perawat akan mengecek seluruh bagian dari tubuh bayi mulai dari kepala sampai kaki.
Jika terdapat ciri-ciri craniosynostosis, bayi akan mendapat perawatan dengan melakukan pembedahan.
Namun, biasanya pembedahan bisa dilakukan sejak usia bayi menginjak 1 bulan.
Dilansir dari hopkinsmedicine.org, kepala bayi tak sempurna (craniosynostosis) ini bisa dilakukan dengan berbagai jenis pengobatan.
1. Renovasi calvarial vault
Ahli bedah akan membuat sayatan di kulit kepala bayi dan mengoreksi bentuk kepala dengan menggerakkan area tengkorak yang menyatu secara tidak normal, kemudian membentuk kembali sehingga dapat mengambil dari kontur bundar.
Operasi jenis ini paling cocok dilakukan jika sindrom craniosynostosis terdeteksi di saat bayi berusia 5-6 bulan.
Operasi ini biasanya melibatkan transfusi darah.
Baca Juga: Sindrom Kepala Bayi Datar Kerap Dialami Bayi Baru Lahir, Normalkah?
2. Pembedahan craniosynostosis endoskopi
Beberapa rumah sakit biasanya menawarkan operasi ini pada bayi berusia 2-3 bulan.
Prosedur ini melibatkan endoskopi, tabung kecil yang dapat dilihat langsung oleh ahli bedah di dalam dan di luar tengkorak melalui sayatan yang sangat kecil di kulit kepala.
Dokter bedah akan membuat jahitan prematur yang menyatu sedemikian rupa agar perkembangan otak bayi tumbuh normal.
Jenis operasi ini juga menggunakan helm cetakan untuk membentuk kembali tengkorak.
Setelah melakukan operasi pun, bayi biasanya langsung menerima efek samping seperti:
- Demam
- Muntah
- Kemerahan dan bengkak sepanjang sayatan
Setelah melakukan operasi sindrom craniosynostosis, juga harus dilakukan evaluasi medis yang melibatkan konselor untuk perkembangan otak anak.
4 Rekomendasi Susu Penggemuk Badan Anak yang Bisa Bikin Si Kecil Lebih Gemuk dan Sehat
Source | : | hopkinsmedicine.org |
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR