Nakita.id - Ada banyak factor mencegah risiko stroke, dan salah satunya adalah diet ya Moms.
Menurut penelitian, memilih makanan khas Barat dapat membuat Moms berisiko terkena stroke.
Jadi untuk tetap terkena stroke, jauhkan diri dari makanan tinggi lemak dan kolesterol, serta olahan, manis dan asin.
Pastikan bahwa Moms mengonsumsi lebih banyak buah dan sayuran kaya antioksidan.
Jangan lupa sertakan biji-bijian dalam makanan sehari-hari Moms. Berbagai penelitian menyebutkan kacang tanah dapat membantu menurunkan risiko stroke.
Selain kacang tanah, berikut beberapa makanan lain yang diyakini dapat menurunkan risiko stroke;
Kacang dan kacang polong
Semua orang tahu bahwa kacang dan kacang polong adalah sumber protein yang baik dan terutama serat - jenis karbohidrat yang tidak dapat dicerna yang membantu menurunkan kolesterol jahat dan tekanan darah tinggi, yang keduanya dapat meningkatkan kemungkinan terkena stroke.
Baca juga : Mengenal Kanker Hati yang Sebabkan Politikus AM Fatwa Meninggal
Alasan ini mengapa mengkonsumsi kacang secara teratur dapat membantu mencegah stroke.
Ada hal lain tentang kacang dan kacang polong yang membuat mereka sangat baik untuk mencegah stroke, dan ini adalah kandungan folat mereka.
Jenis vitamin B, folat (juga dikenal sebagai asam folat) adalah pelindung otak yang sangat baik.
Berdasarkan sebuah studi mengungkapkan, mereka yang mengonsumsi makanan kaya folat memiliki risiko stroke lebih rendah sebanyak 20 persen!
Kacang dan Biji
Sumber folat lain yang sangat baik adalah kacang-kacangan dan biji-bijian, dan karena itulah mengonsumsi dalam jumlah sedang dapat membantu melawan stroke.
Jadi, hancurkan beberapa kacang dan gunakan mereka sebagai topping untuk makanan sehat seperti yogurt dan oatmeal.
Jangan ragu untuk menaburkan beberapa biji pada salad juga.
Terlebih lagi, almond, kenari, kemiri, kacang mete, biji rami, biji chia, biji bunga matahari dan biji wijen juga kaya akan lemak sehat, khususnya asam lemak omega-3.
Menurut para ahli, asam lemak omega-3 dapat membantu mencegah stroke dengan menjaga sistem kardiovaskular kita dalam kondisi prima.
Baca juga: Kenapa Orangtua Dulu Meminta Kita Mengonsumsi Kacang Hijau Saat Hamil? Ternyata Ini Alasannya!
Jenis Ikan Berminyak
Selain kacang-kacangan dan biji-bijian, Moms juga bisa mendapatkan asam lemak omega-3 dari jenis ikan berminyak.
Beberapa contoh bagusnya adalah salmon, mackerel, trout, halibut, sarden dan tuna.
Setidaknya 2 porsi ikan, khususnya jenis berminyak, per minggu direkomendasikan oleh American Heart Association.
Karena jenis ikan berminyak juga merupakan sumber protein yang baik, mereka adalah pengganti yang bagus untuk daging merah jika Moms ingin beralih ke makanan yang rendah lemak dan kolesterol.
Mengurangi konsumsi lemak dan kolesterol adalah salah satu langkah paling cerdas yang mungkin Moms ambil untuk mengurangi risiko stroke.
Biji-bijian utuh
Oat, beras merah, barley, millet, quinoa - ini hanya beberapa biji-bijian yang harus Anda masukkan ke dalam makanan Moms.
Sebaiknya Moms juga biasa mengkonsumsi pasta gandum utuh, roti dan produk sejenis lainnya, sementara pada saat yang sama hindari yang berasal dari biji atau tepung olahan.
Berdasarkan berbagai penelitian, diet yang kaya biji-bijian bisa mengurangi kesempatan Anda menderita stroke hingga 30 sampai 36 persen!
Tapi bukan hanya stroke, tapi juga masalah kesehatan serius lainnya seperti obesitas, diabetes dan penyakit jantung.
Baca juga: Waspada, Komplikasi Kehamilan Ini Berisiko Sebabkan Stroke Hingga 6 Kali Lipat
Makanan kaya Kalium dan Magnesium
Bukan rahasia lagi bahwa kalium membantu menjaga tekanan darah tinggi, yang merupakan faktor risiko stroke, dengan menyebabkan dinding pembuluh darah menjadi rileks.
Sementara pisang adalah sumber potassium yang sangat populer, Moms juga bisa mendapatkan mineral tersebut dari bayam, alpukat dan ubi jalar.
Diet rutin harus terdiri dari makanan yang mengandung magnesium, menurut para ahli, mineral khusus ini membantu mencegah pembekuan darah.
Beberapa sumber makanan magnesium meliputi biji-bijian, sayuran berdaun hijau, kacang-kacangan dan kacang-kacangan. (*)
(Nila Kusuma Pratiwi / Nakita.id)
Source | : | healthybuilderz |
Penulis | : | Nila Kusuma Pratiwi |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR