Nakita.id - Penyakit epilepsi atau sering dikenal dengan penyakit ayan adalah pasien mengalami kejang berulang.
BACA JUGA: [Reportase] Jangan Sampai Salah, Begini Dosis Obat Demam Untuk Ibu Hamil
Epilepsi pada anak kerap terjadi dan bisa juga mengganggu bahkan mengancam kehidupan karena berkaitan dengan fungsi saraf dan otak.
Untungnya penyakit ini bisa dikurangi risikonya asalkan dilakukan sejak dini.
Pengurangan risiko ini dilakukan dengan cara mengurangi kemungkinan kejadian penyebab epilepsi ini.
Beberapa hal yang bisa dilakukan antara lain:
BACA JUGA : Tahukah Moms, Inilah Bayi-bayi yang Berisiko Terkena Epilepsi
Perawatan pralahir yang baik
Perawatan ini termasuk menjaga status gizi anak yang memadai atau baik.
Berbagai infeksi pada masa kanak-kanak dapat mempengaruhi sistem saraf pusat dan mungkin menyebabkan epilepsi.
BACA JUGA : Sederhana! Inilah 6 Aktivitas Stimulasi Agar Bayi Cerdas
Oleh katena itu, salah satu pencegahannya ialah dengan memantau dan memastikan status gizi anak agar tidak mudah terserang penyakit.
Untuk mengurangi kemungkinan infeksi ini, imunisasi yang tepat (vaksinasi) sangat penting.
Deteksi kehamilan yang berisiko tinggi
Setiap kehamilan memang perlu diperiksakan, apalagi bila kehamilan tersebut berisiko tinggi.
Contoh kehamilan berisiko tinggi ialah hamil diatas usia 30-an tahun, serta ibu dengan beberapa riwayat penyakit berbahaya.
BACA JUGA : Ingin Anak Jadi Tinggi? Cukup Berikan 6 Hal Ini di Pagi Hari
Kontrol serta penanganan tekanan darah tinggi dan penyakit menular selama kehamilan dapat mencegah kerusakan otak pada janin yang sedang berkembang.
Hal itu tentunya dapat mencegah epilepsi.
Tindakan semacam itu juga dapat mengurangi risiko komplikasi selama persalinan yang juga dapat berisiko epilepsi pada anak.
Cegah cedera kepala traumatis
Penyebab umum epilepsi yang bisa terjadi ialah karena kecelakaan.
Untuk mengurangi risiko, pastikan bahwa anak-anak selalu aman saat berada di kursi mobil.
BACA JUGA : Sederhana, Inilah Cara-cara Mencegah Kanker Otak
Selain itu, anak-anak yang lebih tua dan orang dewasa harus selalu memakai sabuk pengaman.
Demikian pula, helem harus selalu dipakai saat mengendarai sepeda, sepeda motor, menunggangi kuda atau saat berseluncur bermain ski.
Mengambil langkah untuk meminimalkan kemungkinan jatuh di rumah dan di luar dapat mengurangi risiko ini juga.
Mendorong anak untuk aktif
Beberapa penyakit pada anak seperti penyakit jantung, tekanan darah tinggi, diabetes, obesitas, kadar kolesterol tinggi dapat juga mengakibatkan epilepsi.
Oleh karena itu biasakan si Kecil untuk hidup sehat dengan aktivitas fisik dan gizi seimbang.
BACA JUGA : Cek Sekarang Juga! Inilah Tanda-tanda Dini Autisme pada Bayi
Konseling genetik
Bila salah satu atau kedua orangtua memiliki epilepsi, konseling genetik sebaiknya dilakukan.
Jika orangtua memiliki epilepsi, risiko memiliki anak dengan epilepsi lebih tinggi daripada kondisi normal.
Para peneliti telah menemukan bahwa risiko epilepsi bisa mencapai dua kali lebih tinggi pada anak-anak perempuan dibandingkan pada anak-anak laki-laki.
Nah Moms, yuk lakukan pencegahannya sejak dini agar risiko epilepsi anak bisa berkurang.
Source : mychildwithoutlinmits.com
Source | : | Healthy Children,Momjunction.com |
Penulis | : | Anisyah Kusumawati |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR