Nakita.id - Kasus bullying terutama dalam dunia pendidikan masih menjamur di Indonesia.
Beberapa waktu yang lalu sempat viral kasus bullying di Malang yang membuat jari korban bullying harus diamputasi.
Setelah itu, beredar lagi kasus bullying di Purworejo yang dilakukan 3 siswa terhadap 1 siswi di sebuah ruangan.
Tiap anak memiliki peluang menjadi korban bullying yang tentunya tidak diinginkan oleh Moms.
Ketahui pentingnya terhindar dari bullying, dr. Reisa Broto Asmoro ajak Moms untuk ajarkan Si Kecil melakukan 5 hal ini agar tak menjadi korban.
1. Hadapi pelaku bullying
Ajari Si Kecil untuk berani menghadapi para pelaku bullying dengan berdiri tegak, tatap mata, berbicara tegas, dan pertahankan jarak.
Beri tahu pada Si Kecil untuk berdiri sambil menatap mata pelaku bullying dan berbicara dengan tegas untuk menghentikannya.
Apabila pelaku bullying tidak mendengarkan dan semakin menjadi-jadi, minta Si Kecil untuk menyodorkan tangannya seperti akan menghentikan kendaraan ketika menyebrang.
Lakukan hal itu sambil berbicara dengan tenang tetapi tegas bahwa pelaku bullying harus menghentikan aksinya sekarang.
Baca Juga: Contek Tips Sehat dan Bugar ala Presiden Joko Widodo dengan Jamu Tradisional, Mau Coba?
Ketika pelaku bullying seperti tidak mendengarkan dan terus mendekat, minta Si Kecil untuk tetap berdiri tegak dan terus ulangi kata-kata yang tegas menyuruhnya berhenti.
Minta kepada Si Kecil untuk melawan pandangan pelaku bullying dengan dingin dan perhatikan si pelaku bullying dengan seksama dari kepala hingga kaki.
Kalaupun Si Kecil merasa tidak kuat, minta ia untuk menutup telinganya dan abaikan ucapan pelaku bullying dan katakan untuk tidak menangis.
Minta Si Kecil untuk tidak mengatakan hal lain yang justru memancing emosi, karena yang terpenting saat itu hanya mempertahankan jarak antara dirinya dan pelaku bullying.
2. Pelajari cara berpikir pelaku bullying
Beri tahu Si Kecil bahwa pada umumnya pelaku bullying akan menjadikan teman yang lemah sebagai sasaran empuknya.
Setelah mendapatkan target, pelaku bullying akan menguji korban dengan kata-kata yang menusuk serta tindakan yang mengganggu.
Ajarkan Si Kecil untuk tetap tegar agar ia tidak menangis atau merengek ketika menghadapi pelaku bullying.
Usahakan Si Kecil untuk tidak terlibat negosiasi atau bahkan adu mulut dengan pelaku bullying.
Beri tahu ia bahwa tujuan pelaku bullying memang untuk memancing emosinya.
Ketika Si Kecil terpancing, maka sama saja dengan membantu aksi pelaku bullying untuk membuatnya terpuruk demi menaikkan posisi sang pelaku.
Ajarkan Si Kecil untuk berhati besar agar dirinya bisa tidak dengan mudah memasukkan kata-kata menyakitkan ke hati
Hal itu perlu dilakukan karena pelaku bullying akan berhenti melakukan aksinya terhadap sasaran ketika target tersebut terkesan santai dan tidak menghiraukannya.
3. Abaikan tukang bully di dunia maya
Moms perlu beri tahu Si Kecil bahwa kasus bullying tidak hanya terjadi di sekolah atau lingkungan fisik, tetapi juga bisa terjadi di dunia maya.
Kini banyak juga ditemukan aksi bullying seperti penghinaan yang diutarakan melalui kolom komentar.
Apabila Si Kecil mengalaminya, mintalah ia untuk mengabaikan komentar tersebut.
Bisa juga Moms bantu Si Kecl untuk mengatur pengaturan privasi dari media sosialnya tersebut.
Usahakan Si Kecil terhindar dari adu argumen dengan teman atau warganet lainnya melalui internet.
Moms juga bisa sarankan Si Kecil untuk blokir akun pelaku bullying agar tidak diganggu terus-menerus.
Si Kecil perlu diberi tahu bahwa kasus bullying di media sosial sama berbahayanya dengan kasus bullying yang terjadi di lingkungan sekitar.
4. Belajar bela diri
Mulailah perkenalkan Si Kecil untuk mengikuti kelas bela diri.
Moms bisa berikan beberapa olahraga bela diri yang sesuai dengan karakter Si Kecil.
Bela diri ini bukan artinya menyebabkan Si Kecil boleh terjerumus ke dalam perkelahian.
Perlu Moms tahu ketika Si Kecil memiliki seni bela diri, ia akan lebih percaya diri.
Hal ini juga diperlukan untuk menghindari tindakan fisik dari pelaku bullying.
Namun, Moms perlu beri tahu bahwa bela diri hanya boleh digunakan pada waktu dan orang yang tepat.
5 Melaporkan pelaku bullying
Bukan menjadi pengadu, tapi melaporkan pelaku bullying merupakan tindakan yang tepat.
Ajarkan Si Kecil untuk mencatat secara detail seperti situasi, tempat, dan waktu kejadian.
Apabila terdapat luka akibat bullying minta Si Kecil untuk memfotonya untuk sebagai barang bukti.
Datanglah ke pihak yang berwenang seperti guru, wali kelas, kepala sekolah, atau kepolisian untuk mengadukan kasus tersebut dengan membawa bukti konkret.
4 Rekomendasi Susu Penggemuk Badan Anak yang Bisa Bikin Si Kecil Lebih Gemuk dan Sehat
Source | : | YouTube |
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR