Nakita.id - Moms tentu sudah tak asing ya dengan wedang jahe, bukan?
Wedang jahe biasanya dikonsumsi untuk menghangatkan tubuh.
Bahkan wedang jahe juga dikenal memiliki segudang manfaat.
Mulai dari mengobati tenggorokan yang gatal hingga mengusir gejala flu.
Namun, tahu kah Moms ada fakta lain di balik pembuatan wedang jahe?
Pada umumnya, jahe dibakar sebelum digeprek.
Kemudian jahe digepuk atau digeprek, kemudian diseduh dengan air panas.
Wedang jahe kemudian siap diminum.
Tapi, ternyata ada fakta bahwa menyeduh jahe ke dalam air panas adalah sebuah kesalahan.
Mengapa demikian?
Seorang pakar herbal bernama dr Abrijanto mengatakan bahwa jahe yang diseduh dengan air panas yang suhunya mendekati 100 derajat celcius akan kehilangan senyawa aktif yang dikandungnya.
Padahal senyawa aktif dalam jahe itu lah yang sebenarnya bermanfaat bagi tubuh.
Senyawa aktif dalam jahe tersebut di antaranya adalah flavonoid dan saponin.
Ketika melalui jahe dimasukkan ke dalam air panas maka senyawa tersebut akan hilang.
Flavonoid dan saponin sendiri diklaim memiliki khasiat yang mujarab untuk membantu mencegah penyakit mematikan menjangkiti tubuh.
Flavonoid dan saponin berperan sebagai agen anti-inflamasi, antijamur, anti-kanker, hingga mengungatkan sistem imun tubuh.
Lalu, bagaimana ya cara mengolah jahe dengan benar?
Ada baiknya turunkan suhu air panas menjadi 60-70 derajat celcius.
Suhu tersebut dikatakan Abrijanto sesuai dengan suhu air hangat dari dispenser, Moms.
Sebagai informasi, ternyata tak hanya jahe saja yang akan kehilangan senyawa aktif ketika direndam air panas.
Untuk itu, disarankan segala jenis herbal tidak diseduh air mendidih dengan suhu yang maksimal.
Nah, dengan begitu sekarang Moms enggak perlu ragu ya untuk mengonsumsi wedang jahe.
Yang perlu diingat hanya sesuaikan suhu air panas untuk merendam herbal alami ya.
4 Rekomendasi Susu Penggemuk Badan Anak yang Bisa Bikin Si Kecil Lebih Gemuk dan Sehat
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Yosa Shinta Dewi |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR