Nakita.id - Moms, ada sebuah penelitian menarik nih yang menghubungkan kebiasaan berjalan kita dengan risiko serangan jantung.
Dilansir dari Kompas.com, sebuah penelitian terbaru menyimpulkan orang yang jalan lebih lambat dua kali lebih berisiko terkena serangan jantung dibandingkan mereka yang rutin berjalan cepat.
Risiko ini kemudian menjadi lebih besar bagi mereka yang memiliki indeks massa tubuh (BMI) rendah.
BACA JUGA: Mengenal Kanker Kolerektal, Pembunuh Nomor 3 yang Sering Diabaikan
Untuk mendapatkan kesimpulan tersebut, para peneliti menganalisa data 420.727 orang dengan latar belakang usia di Inggris.
Terungkap jika orang yang suka berjalan lambat memiliki tingkat kebugaran yang rendah.
Oleh karena itulah risiko meninggal karena terkena penyakit jantung lebih besar menyerang mereka.
Penelitian ini pun masih relevan ketika para peneliti menambahkan detail kebiasaan lain seperti berolahraga, diet, merokok, ataupun mengonsumsi alkohol.
BACA JUGA: Beberapa Fakta Menarik Tentang Bayi Yang Lahir di Bulan April Menurut Riset
Kardiolog Haitham Ahmes mengatakan hasil penelitian ini merefleksikan satu hal terkait kebugaran dan kekuatan seseorang, bisa sangat membantu prediksi risiko perkembangan penyakit jantung.
"Studi tersebut menemukan mereka yang berjalan cepat cenderung memiliki risiko lebih sedikit terkena penyakit jantung," ujarnya.
Ahmed kemudian menambahkan hal itu disebabkan karena mereka memiliki aktivitas kebugaran kardiorespiratori yang lebih tinggi.
BACA JUGA: Peraturan Unik Dalam Rumah Tangga Indra Birowo Ini Patut Moms Tiru
Ahmed menyarankan jika kecepatan berjalan lebih lambat dari biasanya dan merasa kehilangan tenaga setiap waktu sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter.
Sebab, kondisi ini dapat menjadi salah satu gejala penyakit jantung.
Selain itu, ia juga menyarankan untuk meningkatkan frekuensi olahraga agar lebih sehat.
"Kita cenderung kehilangan massa otot pada usia 40 dengan pengurangan sekitar 1% setiap tahunnya.
Jika merasa tidak sekuat sebelumnya dan kamu tak melakukan olahraga rutin yang cukup, maka itulah saatnya kamu mulai rutin berolahraga," tegasnya.
BACA JUGA: Ini Risiko Penyakit Pada Bayi yang Lahir dari Ibu Golongan Darah O
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fadhila Auliya Widiaputri |
Editor | : | Kusmiyati |
KOMENTAR