Nakita.id - Biasanya orang-orang mengatakan bahwa infeksi saluran kemih hanya terjadi pada perempuan saja.
Namun nyatanya anak kecil pun bisa mengidap penyakit satu ini.
Infeksi Saluran Kemih atau ISK akut relatif umum pada anak-anak, dengan 8 persen anak perempuan dan 2 persen laki-laki, memiliki setidaknya satu masa pada usia 7 tahun, menurut sebuah studi 2011 yang diterbitkan oleh American Family Physician.
BACA JUGA: Ajarkan Si Kecil Untuk Tidak Menahan Pipis, Jika Tidak Ingin Sakit ini
Penelitian ini juga menyatakan patogen yang paling umum adalah Escherichia coli (E. coli), terhitung sekitar 85 persen dari penderita ISK.
Infeksi terjadi ketika bakteri yang masuk ke uretra tidak dikeluarkan dan mulai tumbuh di dalam saluran kemih , kemudian menyebabkan infeksi.
Dua jenis ISK yang dapat memengaruhi anak-anak adalah infeksi kandung kemih dan infeksi ginjal.
Faktor lain yang dapat meningkatkan risiko seorang anak terkena ISK antara lain penyumbatan di salah satu organ saluran kemih, fungsi abnormal saluran kemih, beberapa jenis cacat lahir, memakai celana ketat, jarang buang air kecil atau menunda buang air kecil dalam jangka waktu lama.
Bayi dan anak-anak yang sangat muda mungkin tidak menunjukkan gejala apa pun ketika menderita ISK.
Namun, pada anak-anak yang sedikit lebih tua, gejala mungkin termasuk demam, kehilangan nafsu makan, muntah, diare, iritabilitas dan perasaan sakit.
BACA JUGA: Gejala Infeksi Saluran Kemih pada Anak yang Perlu Diwaspadai
Penting untuk mengobati ISK pada anak-anak tanpa penundaan untuk menghindari komplikasi. Dilansir dari top10homeremedies.com, berikut caranya:
Penting untuk memastikan bahwa SI Kecil minum banyak cairan ketika menderita ISK.
Hal ini akan membantu mencairkan konsentrasi bakteri dan memungkinkan mikroba berbahaya keluar.
Pastikan anak minum dengan interval yang teratur dan Moms dapat menyisipkan dengan memberinya jus buah segar atau susu.
Menahan buang air kecil justru akan meningkatkan buah hati mengidap ISK karena bakteri justru akan berkembang di dalam.
Sehingga sering-sering lah dorong Si Kecil untuk buang air kecil setiap kali merasa ingin ke kamar mandi.
Terutama sebelum tidur, pastikan mereka membuang air kecil dahulu.
Bagi batita atau balita yang masih menggunakan popok, Moms dapat menggantinya sesering mungkin.
Ini akan mengurangi berkembangnya bakteri pada alat vital Si Kecil.
Sebuah studi 2013 yang diterbitkan dalam Indonesian Journal of Pediatrics and Perinatal Medicine menemukan bahwa pergantian popok yang jarang justru meningkatkan anak-anak terserang ISK.
Jangan lupa untuk membersihkannya dahulu sebelum menggantinya dengan yang lain.
BACA JUGA: Anti Ribet, Lakukan Cara Menyenangkan ini Saat Mengganti Popok Bayi
Sebuah studi dari American Academy of Pediatrics dan Canadian Pediatric Society menyarankan untuk memulai proses pelatihan ini ketika anak berusia 18 bulan.
Jadi, setelah anak Anda berusia 18 bulan, saatnya untuk melakukan pelatihan pispot.
Selama pelatihan Moms harus mengajari anak tentang kebersihan yang baik.
Ajari buah hati untuk menyeka dari depan ke belakang, bukan dari belakang ke depan sebab membantu mencegah kuman menyebar dari rektum ke uretra.
Untuk mengurangi risiko ISK, terutama pada anak perempuan, hindari memberi mereka mandi bergelembung.
Mandi gelembung justru memungkinkan bakteri dan sabun masuk ke uretra dan menyebabkan iritasi.
Sehingga lebih baik mandi dengan air mengalir secara langsung.
Dan jangan lupa untuk selalu mengawasi Si Kecil saat mandi.
BACA JUGA: Mengasah Kecerdasan Anak Cukup Dengan Mandi, Begini Caranya
4 Rekomendasi Susu Penggemuk Badan Anak yang Bisa Bikin Si Kecil Lebih Gemuk dan Sehat
Source | : | top10homeremedies.com |
Penulis | : | Rosiana Chozanah |
Editor | : | Bayu Probo |
KOMENTAR