Nakita.id.- Moms kemungkinan salah satu orang yang suka jajanan gorengan dan makanan cepat saji.
Asal Moms tahu, sebagaian orang di Indonesia bahkan sudah masuk ke dalam tahap kecanduan.
Memurut dr. Phaidon L. Toruan M.M dan dr. Widya Murni, MARS dalam buku mereka Rahasia Terkini Awet Muda (Penerbit Buku Kompas 2012), makanan gorengan umumnya dipanaskan berulang dalam suhu tinggi dan jangka waktu lama (deep frying).
BACA JUGA: Sering Tidak Sarapan, Ini yang Terjadi Pada Perut Seorang Perempuan
Akibatnya mengandung trans fatty acid yang dibentuk ketika minyak sayuran mengeras karena proses pemasakan yang mampu mengeraskan arteri.
Inilah fakta tentang gorengan seperti yang dikutip dari buku Phaidon dan Widya;
1. Makanan gorengan biasanya menggunakan minyak sayur (canola, kedelai, safflower, jagung) yang dapat menjadi asam dan memproduksi sejumlah besar radikal bebas yang berkontribusi dalam proses peradangan dan kanker.
European Community Multicenter Study on Antioksidant Myocardial Infraction and Breast Cancer (Euramic) menemukan hubungan positif antara konsumsi asam lemak trans dan kanker payudara pada perempuan yang telah mengalami menopause
BACA JUGA: 5 Minuman Enak Ini Ternyata Bisa Bantu Membuat Perut Moms Jadi Rata!
2. Konsumsi asam lemak trans akan menaikkan kadar kolesterol jahat dan bisa menurunkan kadar kolesterol baik.
Menurut Institute of Food Science and Technology pada 2004, setiap peningkatan 1 % asam lemak trans dapat meningkatkan kadar LDL (lemak jahat) sebesar 0.04 mmol per liter dan menurunkan kadar HDL (lemak baik) sebanyak 0.013 mmol per liter.
BACA JUGA: Mengharukan, Bayi Hasil Sewa Rahim Ini Lahir Setelah 4 Tahun Orangtuanya Meninggal
3. Minyak goreng mengandung bahan kimia yang disebut acrylamide, produk sampingan yang terjadi akibat makanan dimasak pada suhu tinggi.
Acrylamide adalah bahan kimia yang sangat berpotensi menyebabkan kanker dan telah terbukti memiliki sifat, menyebabkan kerusakan sistem saraf pada orang yang terpapar bahan kimia.
Acrylamide ditemukan terutama pada makanan berkabohidrat yang dimasak pada suhu tinggi. (*)
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR