1. Menangis dapat membantu anak belajar
"Beberapa tahun yang lalu saya bekerja sebagai babysitter untuk anak berusia 5 tahun.
Dia membangun dengan beberapa Lego dan mulai mengamuk karena dia kesulitan menyelesaikannya.
Namun, setelah tantrum, dia duduk dan memperbaiki struktur Lego.
Saya telah melihat banyak momen seperti ini, di mana seorang anak sedang berjuang dan mengekspresikan rasa frustrasi mereka.
Hal ini justru membantu mereka untuk menjernihkan pikiran mereka sehingga mereka dapat mempelajari sesuatu yang baru," kata Patty Wipfler, pendiri Hand in Hand Parenting.
BACA JUGA: Jarang Disorot, Mantan Istri Tommy Kurniawan Disebut Kareena Kapoor-nya Indonesia
Penelitian juga menunjukkan bahwa, untuk belajar, seorang anak harus bahagia dan rileks, dan mengekspresikan gangguan emosi adalah bagian dari proses ini.
2. Anak merasa aman untuk memberi tahu bagaimana perasaannya
Dalam banyak kasus, anak-anak tidak menggunakan tantrum untuk memanipulasi kita atau mendapatkan hal yang mereka inginkan.
Namun, pada beberapa kasus, anak mungkin sangat memerlukan hal yang diinginkannya tersebut, dan tantrum adalah ekspresi bagaimana perasaannya tentang hal itu.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Source | : | parents.com |
Penulis | : | Nia Lara Sari |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR