Nakita.id - Sebentar lagi Si Kecil masuk sekolah, nanti bagaimana ya saat dia di sekolah?
Apakah dia bisa belajar dengan baik? Apakah dia berani belajar tanpa mama papanya? Duh, kalau Si Kecil menangis bagaimana ya?
Moms, pernah tidak merasa khawatir saat Si Kecil ingin masuk sekolah preschool ataupun sekolah dasar?
Kekhawatiran kita saat Si Kecil mau masuk sekolah adalah hal wajar.
Sebab, Si Kecil akan memasuki fase belajar baru yang berbeda dengan saat belajar di rumah.
Kadang, orangtua khawatir apakah Si Kecil sudah benar-benar siap untuk masuk sekolah.
Siap dalam arti mental dan kemampuannya.
BACA JUGA: Mengelola Emosi Anak Bukan Dengan Amarah, Tapi Dengan 5 Langkah Ini!
Tapi sebenarnya, bukan hanya kesiapan anak saja.
Menurut psikolog Yulita Patricia Semet, M.Psi, dalam acara Hijup Parenting Club Sesi 2: "Mempersiapkan Anak Sekolah" Jumat (13/4/2018) di Jakarta, kesiapan keluarga dan kesiapan sekolah pun penting menjadi pertimbangan.
"Kesiapan keluarga misalnya dalam bentuk finansial, kendaraan untuk mengantar anak, juga ketika nanti Si Kecil sudah bersekolah siapa yang berhubungan dengan pihak sekolah.
Sedangkan kesiapan sekolah, kurikulum yang seperti apa yang cocok, visi misi sekolah, fasilitas yang diberikan sekolah, dan waktu belajar Si Kecil," kata psikolog yang kerap disapa Sishi ini.
Ketika tiga hal ini tercukupi, anak akan mampu membuat generalisasi kemampuannya.
"Anak mampu menggeneralisasi apa yang dia pelajari di sekolah dalam kehidupan sehari-hari, tidak hanya di sekolah tapi juga di rumah," terang perempuan berhijab ini.
Nah selanjutnya, Moms perlu memerhatikan kompetensi Si Kecil yang dibutuhkan untuk masuk sekolah, terutama saat Si Kecil ingin masuk sekolah dasar.
Ada kompetensi berupa kognitif, sosial, emosional, dan fisikal.
Keempat hal tersebut sama penting, tapi sering kali orangtua lebih terfokus pada kemampuan kognitif dan fisiknya saja.
BACA JUGA: Kebiasaan Ini Ganggu Kesehatan Organ Intim, No 7 Sering Dilakukan!
Orangtua terkadang lebih mengukur kemampuan Si Kecil saat ingin masuk sekolah dasar, ia harus sudah bisa membaca dan menulis.
Padahal tolak ukur tidak hanya berdasarkan itu saja.
Kemampuan kognitif bisa dilihat dari bagaimana Si Kecil merespon perintah atau arahan.
Selain itu, kemampaun emosional dan sosialnya juga tak kalah penting untuk menyiapkan anak masuk sekolah.
"Jika kemampuan emosional dan sosialnya tidak cukup atau belum kuat, risiko untuk ada konflik antara anak dengan lingkungan sekolahnya bisa dengan guru, teman ataupun pelajaran akan lebih besar," ungkap ibu tiga orang anak ini.
Kalau konflik tersebut lebih besar, menurut Sishi anak akan merasa tidak nyaman, sehingga malas sekolah, nangis, dan hal lain yang mengganggu prestasi akademiknya.
Kemampuan emosional dan sosial ini akan membantu Si Kecil bertahan menghadapi situasi yang tidak nyaman.
Bila Si Kecil siap masuk sekolah, bisa ditandai dengan kemampuan kognitif, yaitu:
- Menunjukkan rasa ingin tahu di lingkungan sekitarnya
- Banyak bertanya
BACA JUGA: Pisau Dapur Awet Tanpa Tumpul Selama Bertahun-tahun, Begini Caranya!
Dapat ditunjukkan pula dari kemampuan fisiknya, yaitu:
- Sensori mulai terintegrasi dengan baik
- Kemampuan motorik halus baik, seperti mengaitkan kancing baju, meronce, membuka botol minum dsb.
Jika Si Kecil sudah menunjukkan kemampuan diatas, juga dapat mengolah emosinya artinya tidak cengeng, bisa mandiri, tandanya ia mulai siap untuk bersekolah.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR